Tekan Kenaikan Harga Beras, Pemprov Kalbar Akan Subsidi Transportasi

Menurut Harisson, kenaikan harga beras di daerah perbuluan disebabkan susutnya debit air sungai Kapuas akibat kemarau.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimew
Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat Harisson saat meninjau gudang beras swasta milik CV. Agro Abadi di Jalan Sungai Raya Dalam, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Senin 9 Oktober 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Pj Gubernur Kalbar, Harisson menyatakan Pemerintah Provinsi Kalbar akan mensubsidi biaya angkutan Transportasi angkutan beras via jalur darat untuk menekan kenaikan harga beras

Menurut Harisson, kenaikan harga beras di daerah perbuluan disebabkan susutnya debit air sungai Kapuas akibat kemarau.

Akibatnya, distribusi beras yang selama ini melalui kapal motor Bandung terhambat. 

"Jadi beras dipasar itu kadang naik, kadang turun karena inflasi, inflasi itukan menyangkut soal distribusi dan ketersediaan stok barang. Sudah saya sampaikan kemarin saat ini kita musim kemarau, untuk yang ke hulu ini biasanya distribusi menggunakan Kapal Motor Bandong karena biaya distribusinya lebih murah daripada menggunakan jalur darat, karena sungai ini surut jadi distribusi melalui jalur darat maka harga naik. Kita akan  subsidi transport untuk beras ini, supaya tidak ada kenaikan, jadi itu salah satu penyebabnya, karena musim kemarau," kata Harisson saat mengunjungi Gudang Bulog Tanjung Puri, Perum Bulog Kantor Cabang Sintang, Jumat 13 Oktober 2023.

Terkait ketersediaan stok beras di Kabupaten Sintang, Harisson meminta masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab, stok beras di gudang Bulog saja masih ada 500 ton dan itu terus datang berasnya dari Pusat.

"Untuk Kalbar dan untuk Sintang jadi aman stok beras kita, masyarakat jangan khawatir, kita selalu memantau, dari Pemerintah Provinsi Kalbar dan Pemkab selalu memantau," jelasnya. 

Menanggapi isu yang beredar terkait beras plastik, Harisson menyampaikan bahwa jangan percaya dengan isu-isu hoax yang beredar di masyarakat. 

"Beras plastik, tadi kita sudah buktikan masukkan beras ke air, silahkan ditumbuk berasnya kalau hancur itu beras asli, dibakar kalau meleleh itu plastik, jadi jangan percaya hoax, inilah dinamika yang terjadi," jelas Harisson. 

Soal Isu Beras Plastik, Anggota DPRD Kota Pontianak Minta Pihak Terkait Lakukan Pemeriksaan

(*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved