Pj Bupati Kayong Utara Ungkap 3 Tantangan Utama dalam Membangun KKU

Romi Wijaya mengaku mendapat pesan dari Pj Gubernur Kalbar Harisson untuk menuntaskan sejumlah persoalan di Kabupaten Kayong Utara (KKU).

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Triponcast
Pj Bupati Kayong Utara Romi Wijaya saat hadir di Triponcast dengan tema “Tantangan Pj Bupati Membangun Kayong Utara” pada Kamis 15 Oktober 2023 Pukul 12.00 WIB . 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Pj Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya mengungkapkan tantangan selama satu tahun ke depan usai dilantik sebagai Pj Bupati.

Romi Wijaya mengaku mendapat pesan dari Pj Gubernur Kalbar Harisson untuk menuntaskan sejumlah persoalan di Kabupaten Kayong Utara (KKU).

Persoalan yang dimaksud Harisson, ungkap Romi ada tiga, penurunan angka stunting, Kemiskinan Ekstrem dan pelaksanaan Pemilu.

Terkait stunting, ia juga menjelaskan saat ini sedang berproses dan siap meninjau kembali kepada seluruh stakeholder terkait untuk mengetahui sejauh mana progresnya dan apa saja yang diperlukan dalam pelaksanaannya.

"Dari situ kita bisa diskusi dengan stakeholder terkait, sehingga penguatan-penguatan apa yang harus dilakukan supaya capaian yang diharapkan bisa tercapai dan lebih efektif," jelasnya saat hadir di TribunPontianak.co.id Podcast (Triponcast) edisi, Kamis 5 Oktober 2023.

Pj Bupati Kayong Utara Ungkap Tantangan Bangun KKU, dari Kemiskinan Ektrem hingga Stunting

Serikat Perempuan Kayong Utara Ikuti Kegiatan Peningkatan Kapasitas Petani Kopi

Memiliki tantangan tentang wilayah yang luas, ia juga mengaku tak menyerah dan akan terus berinovasi termasuk rawan pangan.

"Rawan pangan ini kan terjadi karena cuaca ekstrem dan salah satu programnya kita akan buat lumbung desa di sana," jelasnya.

Terhadap kemiskinan ekstrim juga dikatakannya sudah ada program pemerintah yang berjalan dengan adanya bantuan sosial dan sebagainya.

"Tentunya selain adanya program pendidikan dan kesehatan gratis kita juga perlu upaya-upaya optimalisasi dan penguatan sehingga menimbulkan percepatan," ungkapnya.

Menjadi peringkat terbawah Indeks Pembangunan Manusia (IPM), ia mengungkapkan yang menjadi tantangan utama adalah opini.

"Sebenarnya yang menjadi perdebatan ini selalu tentang peringkatnya, padahal jika kita melihat dari skornya atau penilaiannya itu masih di atas rata-rata dan kenapa tidak, hanya saja saat kita meningkatkan peringkat sementara wilayah lain juga ikut bergerak. Jadi bukan tentang peringkatnya tapi penilaiannya juga di atas rata-rata nasional," jelasnya.

Dengan demikian, ia juga menjelaskan terkait tugas di sektor pemerintahan daerah KKU terbaik secara merata mulai dari kepala hingga kepada staf-stafnya.

"Saya harap tugas kita sudah terbagi habis. Siapa berbuat apa, tanggung jawabnya serta loyalitasnya dan targetnya apa. Ini yang akan kita diskusikan secara berkala," ungkapnya.

(*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved