Kemenkes RI Apresiasi Pencanangan Introduksi Imunisasi Japanese Encephalitis di Kalbar
Sementara dari sisi tujuan, Introduksi Imunisasi JE ini dilakukan sebagai bentuk pengendalian penyakit JE di Provinsi Kalimantan Barat.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dirjen P2P Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu, mengapresiasi atas terlaksananya Pencanangan Introduksi Imunisasi Japanese Encephalitis (JE) yang digelar serentak se-Kalbar.
Kegiatan pencanganan dilakukan serentak bersama kabupaten kota se-Kalbar, yang dicanangkan langsung oleh Penjabat Gubernur Kalimantan Barat Harisson, bersama Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Erna Yulianti, berlangsung di Gedung Garuda Kantor Gubernur Kalbar, Selasa 26 September 2023.
Pada kesempatan yang sama, Maxi Rein Rondonuwu juga mengungkapkan bahwa sampai saat ini sudah ada 24 negara yang tercatat sudah mengalami kasus (JE).
Dirinya juga menyebut, berdasarkan data yang ada, kurang lebih diperkirakan sudah ada 68 ribu kasus di dunia.
Sementara untuk di Indonesia, dirinya mengungkapkan ada beberapa Provinsi yang masuk kategori endemis, diantaranya Bali, Yogyakarta, dan Kalimantan Barat.
Baca juga: Pemkab Landak Akan Mulai Imunisasi Japanese Encephalitis Massal Hingga November 2023
Selain itu, dari total kasus yang terdeteksi di Indonesia ada 145 kasus, dengan catatan 30 kasus diantaranya ada di Kalbar.
“Angka ini merupakan yang tercatat. Kemungkinan ada beberapa kasus orang yang terpapar JE, namun tidak bergejala. Dan untuk yang bergejala, itu sebagian besar kasus mengalami radang infeksi otak hingga menyebabkan kematian. Sementara untuk angka kematian akibat JE ini cukup tinggi, ada sekitar 30 persen dari jumlah kasus yang terdata,” tegasnya.
Disisi lain, dr. Maxi juga menjelaskan untuk wilayah Kalbar merupakan lokasi kedua yang sukses menggelar pencanangan imuniasi JE. Setelah sebelumnya, hal serupa lebih dulu dilakukan di Provinisi Bali.
Kemudian, dia juga memaparkan target yang hendak dicapai untuk imunisasi JE di wilayah Kalimantan Barat, yakni untuk disasar kepada 1.333.657 anak.
Dengan sasaran untuk anak-anak berusia 9 bulan hingga 15 tahun, dan diharapkan rampung pada bulan November mendatang.
Lebih jauh, dirinya juga berharap agar pelaksanaan imunisasi JE ini bisa meniru dari pelaksanaan vaksinasi covid0-19. Dimana secara total, Indonesia berhasil menyasar hingga lebih dari 420 juta dosis.
Hal tersebut menjadikan Indonesia di posisi ketiga Negara terbaik dunia untuk pengejaran vaksinasi covid-19, di bawah China dan Amerika Serikat.
“Jadi harapan saya, untuk imunisasi JE ini bisa kita lakukan seperti halnya vaksinasi covid. Terlebih untuk vaksinasi covid-19, Kalimantan Barat merupakan salah satu daerah yang tercepat untuk pengejaran vaksinasi, sekaligus salah satu yang terbaik dalam penanganan saat pandemi covid-19,” tukasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, dr. Erna Yulianti memaparkan untuk wilayah Kalimantan Barat sendiri, sampai dengan bulan Agustus 2023, sudah ada 4 kasus JE positif dan 1 kasus meninggal.
“Berawal dari hal tersebut, maka dilaksanakanlah kegiatan Pencanangan Introduksi Imunisasi (JE) dengan sasaran anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun , yang dilaksanakan mulai hari ini tanggal 26 September, dan ditargetkan selesai pada 26 November mendatang,” ungkapnya.
“Pelaksanaan ini (launching imunisasi JE) juga dilakukan secara serentak di 14 Kabupaten/Kota Se Kalimantan Barat,” sambungnya.
Dirinya melanjutkan, dengan adanya kasus JE di Indonesia khususnya Kalimantan Barat, perlu dilakukan introduksi vaksin JE kedalam program imunisasi yang di awali dengan imunisasi tambahan secara massal.
Sementara dari sisi tujuan, Introduksi Imunisasi JE ini dilakukan sebagai bentuk pengendalian penyakit JE di Provinsi Kalimantan Barat.
Terakhir, dirinya mengungkapkan setelah pelaksanaan imunisasi massal selesai, imunisasi JE akan menjadi bagian dari imunisasi rutin untuk anak usia 10 bulan.
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki perlindungan maksimal terhadap penyakit ini.
”Sehingga angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit JE dapat diminimalisir serta target cakupan Introduksi Imunisasi JE 95 persen dapat kita wujudkan,” pungkasnya. (*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
10 Tips Menjaga Kesehatan Mental Agar Hidup Lebih Bahagia dan Seimbang |
![]() |
---|
Tonjolkan Produk Tenun dan Kerajinan Rotan, Stand Pameran Sambas Raih Juara 1 MTQ Kalbar |
![]() |
---|
Polres Kubu Raya Ungkap Kasus Pencurian Gereja, Pelaku Sempat Melawan Saat Ditangkap |
![]() |
---|
Dukung Swasembada Pangan, Polsek Sekayam Tanam Jagung Sebanyak 15 Kg |
![]() |
---|
Sudah Akrab dengan Sungai Sejak Kecil, Remaja Sambas Ingin Pandai Mendayung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.