PT Rempah Bumi Borneo Buat Sentra Pembibitan Tanaman Nilam dan Pabrik Penyulingan Minyak Atsiri

"Kawasan 4 hektare akan kita jadikan tempat pusat pembibitan nilam. Nanti setelah jadi bibit yang sudah bersertifikat baru disebarkan ke masyarakat (d

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
Bupati Sintang, Jarot Winarno dan Wakil Bupati Sintang Melkianus melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik penyulingan minyak atsiri milik PT. Rempah Bumi Borneo di Desa Sungai Ukoi Kecamatan Sungai Tebelian pada Jumat, 22 September 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Tanaman Nilam bakal menjadi trend baru di Sintang, Kalimantan Barat, selain sawit. Selain bakal dibudidayakan, PT. Rempah Bumi Borneo juga membangun pabrik penyulingan minyak atsiri di Jalan Sintang-Pontianak, Kecamatan Sungai Tebelian.

Pabrik akan berdiri di lahan seluas 4 hektare di Desa Sungai Ukoi. Di lahan ini pula bakal dijadikan sentra pembibitan tanaman nilam.

PT. Rempah Bumi Borneo juga melakukan kontrak kerjasama dengan PT. Van Aroma yang kedepan bakal membeli minyak atsiri yang diproduksi dari Sintang untuk diekspor ke luar negeri.

Launching PT Rempah Bumi Borneo dilakukan pada Jumat, 22 September 2023 sekaligus peletakan batu pertama pembangunan pabrik industri minyak atsiri yang dihadiri langsung oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno dan Wakil Bupati Sintang, Melkianus.

"Kawasan 4 hektare akan kita jadikan tempat pusat pembibitan nilam. Nanti setelah jadi bibit yang sudah bersertifikat baru disebarkan ke masyarakat (dijual)," kata Presiden Direktor PT Rempah Bumi Borneo, Agus Sumani.

Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Sintang Ajak NGO untuk Kolaborasi Budidaya Ikan Jelawat

Bibit Nilam didatangkan dari Aceh. Bibit tersebut akan kembali dibudidayakan di Sintang, untuk kemudian dijual dengan harga terjangkau ke masyarakat supaya dapat dibudidayakan.

"Kalau bibit datangkan langsung dari aceh (dijual langsung) jatuhnya mahal. Jadi kita buat sentra pembibitan di sini supaya lebih mudah," ujarnya.

Nilam yang dibudidayakan oleh PT Rempah Bumi Borneo ditargetkan panen 6 bulan kedepan. Sementara pabrik pengolahan selesai sekitar 5 bulan.

"Hasil panen bisa 1-3 kilo dalam satu bibit. Kita rangkul semua masyarakat termasuk ibu rumah tangga, ada lahan kosong kita manfaatkan. Nanti ada tim yang akan mendampingi para petani lokal yang siap menanam ini. Pemasaran kita langsung ada buyer, kita sudah ada kontrak ekspor ke luar negeri. Kita siap 80 ribu bibit unggul," ungkap Agus.

Agus berharap mendapatkan dukungan dari banyak pihak agar budidaya nilam bisa berhasil.

Dia yakin kegiatan ini akan memberikan hasil yang baik berupa peningkatan ekonomi dan kesejahteraan petani nilam.

Usai acara seremoni, kegiatan dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan pabrik penyulingan minyak atsiri milik PT. Rempah Bumi Borneo oleh Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno dan Wakil Bupati Sintang Melkianus.

Usai peletakan batu pertama, Bupati Sintang dan Wakil Bupati Sintang bersama undangan, secara simbolis menanam bibit nilam di lokasi pembibitan. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved