Karhutla di Kalbar

Zulfydar Zaidar Mochtar Tanggapi Kabut Asap Akibat Kebakaran Lahan

Harusnya BPBD Kota Pontianak, BPD Kubu Raya dan BPBD provinsi kata dia melakukan kerjasama mungkin sudah melakukan kerjasama.

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Muhammad Firdaus
Anggota Komisi IV DPRD Kota Pontianak, Zulfydar Zaidar Mochtar saat diwawancarai, Rabu 2 Agustus 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kualitas udara yang kembali tersemar dan masuk kategori "sangat tidak sehat" mengkhawatirkan masyarakat tak terkecuali Anggota Komisi IV DPRD Kota Pontianak, Zulfydar Zaidar Mochtar.

Ia mengatakan beberapa waktu lalu, titik api yang mencapai ribuan titik dengan titik terbanyak di Kapuas Hulu harusnya sudah menemukan penanganannya.

"Kabut asap terjadi setiap tahunnya sehingga sistem harus dilaksanakan. Masyarakat yang memang dimungkinkan rentan terhadap kebakaran harus dilakukan komunikasi hingga kerjasama tingkat lurah. Harus diberikan perhatian khusus dan perlu kampanye dari BPBD Kota Pontianak bekerjasama dengan BPBD Kubu Raya dan BPBD provinsi Kalbar," ujarnya Selasa 5 September 2023.

Jika kebakaran hutan meluas maka kata Zulfydar diharapkan tim penanggulangan hutan, unsurnya masyarakat rukun warga dan rukun tetangga dilibatkan.

Ia mengatakan harus ada komunikasi cara penanggulangan yang efektif dengan bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk menghentikan kebakaran.

Baca juga: Siswa SMK SMTI Pontianak Raih Juara Lomba Vlog Berbahasa Mandarin

"Dampaknya banyak, bisa menjadi masalah sosial, ekonomi, kesehatan meliputi ISPA, terganggunya jalur pesawat dan dampak lain yang begitu luas. Kabupaten yang rentan harus diminta kerjasamanya dalam rangka untuk penanganan ini," ujarnya.

Harusnya BPBD Kota Pontianak, BPD Kubu Raya dan BPBD provinsi kata dia melakukan kerjasama mungkin sudah melakukan kerjasama.

"Kita belum lihat memang ada perusahaan yang memang terkena, untuk Kota Pontianak memang tidak ada yang yang melakukan pembakaran, jadi murni kiriman," ujarnya.

Kalaupun akibat keadaan alam kata Zulfydar harusnya ada langkah-langkah antisipasi. Namun, ia tidak menyalahkan pengambil keputusan telah melakukan upaya maksimal.

"Tapi perlu ditingkatkan, kita rasakan bersama akibat pembakaran lahan, pencemaran asap masih ada sampai sekarang. Kita jangan lemah dalam satu situasi ini, jangan hanya menerima keadaan alam. Harusnya dievaluasi, penanganan tahun sebelumnya jadi penangan itu harus ada evaluasi," ujarnya. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved