Agustus 2023, Kalbar Alami Deflasi
Sri menyampaikan inflasi yoy terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada sebelas kelompok pengeluaran.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat merilis Pada bulan Agustus terjadi deflasi bulanan (mtm) sebesar 0,31 persen atau lebih rendah daripada inflasi bulanan Juli 2023 sebesar 0,07 persen.
Dilansir dari YouTube BPS Kalbar pada 2 September 2023, Sri Suyatmi, Ketua Tim Harga Statistik Ahli Madya Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat menyampaikan Secara tahunan inflasi (yoy) Agustus 2023 gabungan 3 kota inflasi di Kalimantan Barat mencapai 3,79 persen, lebih rendah dibanding inflasi tahunan Juli 2023 yang sebesar 4,04 persen, serta lebih rendah dari inflasi tahunan Agustus 2022 sebesar 4,43 persen.
"Agustus 2023 gabungan 3 kota IHK di Kalimantan Barat mengalami inflasi yoy sebesar 3,79 persen. Singkawang, Pontianak, dan Sintang mengalami inflasi yoy masing-masing sebesar 4,57 persen, 3,74 persen, dan 2,96 persen. Pada Agustus 2023 mengalami deflasi month to month (mtm) sebesar 0,31 persen dan inflasi year to date (ytd) Agustus 2023 sebesar 1,21 persen," ujarnya.
Sri menyampaikan inflasi yoy terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada sebelas kelompok pengeluaran.
Baca juga: Kisah Uray Henny Novita, Politikus Hingga Corporate Operational Manager Qubu Resort
Kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan indeks berturut-turut dari yang tertinggi yaitu kelompok transportasi sebesar 11,45 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,29 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,15 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,62 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,49 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,37 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,74 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,31 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,22 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,57 persen, serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,23 persen.
Deflasi mtm terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada empat kelompok pengeluaran dan naiknya indeks pada tujuh kelompok pengeluaran.
Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok transportasi sebesar 1,28 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,58 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,20 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,15 persen.
Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,31 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,28 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,26 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,17 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,13 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,01 persen, dan kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0,002 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi mtm pada Agustus 2023, antara lain, angkutan udara, daging ayam ras, bawang merah, tomat, udang basah, cabai rawit, jeruk, ayam hidup, cabai merah, dan daging sapi.
Sedangkan komoditas memberikan andil/sumbangan inflasi mtm, antara lain, kangkung, ikan tongkol/ ikan ambu-ambu, sawi hijau, makanan ringan/snack, kontrak rumah, bayam, wortel, ketimun, baju kaos tanpa kerah/t-shirt anak, dan biaya les/privat," ujarnya. (*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
PLN Sukseskan Fun Run di Sintang |
![]() |
---|
Rasanya Unik dan Khas, Kuliner Kota Pontianak yang Wajib Dicoba Wisatawan |
![]() |
---|
Wabup Susana Buka Sosialisasi Pengendalian Penyakit Menular Sebagai Bagian Upaya Eradikasi Frambusia |
![]() |
---|
Pelabuhan Kijing Rampung, Siap Dongkrak DBH dan Ekspor Hasil Bumi Kalbar |
![]() |
---|
Kalbar Sumbang Devisa, Tapi DBH Menyusut: PAN Desak Pemerintah Pusat Koreksi Skema |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.