Pertunjukan Musik di Pontianak Hadirkan 12 Musisi dari 3 Negara, Ekpslorasi Masalah Lingkungan

“Kita juga akan menawarkan gagasan-gagasan artistik dalam bingkai bunyi karena praktek teman-teman ini, seniman bunyi dan musisi,” katanya.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
OneBeat Borneo akan menampilkan pertunjukan musik dengan menghadirkan 13 musisi dari 3 Negara, terlaksana di Port99 Pontianak, pada 26 Agustus 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Berkolaborasi dengan 12 musisi dari 3 Negara yakni Indonesia, Malaysia dan Amerika Serikan.

OneBeat Borneo akan menampilkan pertunjukan musik di Port99 Pontianak, pada 26 Agustus 2023.

Direktur Artistik OneBeat Borneo, Nursalim Yadi Anugerah menjelaskan kegiatan ini juga bekerjasama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat dan Pendidikan dan Budaya yang dihasilkan oleh Bang on a Can melalui Found Sound Nation.

Tak hanya itu, pertunjukan musik ini juga akan menjadi bentuk ekplorasi dari permasalahan sosial dan lingkungan di Kalimantan.

“Kita juga akan menawarkan gagasan-gagasan artistik dalam bingkai bunyi karena praktek teman-teman ini, seniman bunyi dan musisi,” katanya.

Baca juga: Diskumdag Pontianak Pamerkan 144 Produk Kerajinan hingga Kuliner Khas Pada MTQ Kalbar 2023

Ia juga menjelaskan, dari 12 musisi ini 8 diantaranya dari Indonesia dan dipilih dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Kemudian 2 musisi dari Malaysia dan 2 lagi dari Amerika Serikat.

Tema yang diangkat yakni, Pararaung : Sonic Coexistence, yang dimana akan mengeksplorasi keberagaman Kalimantan melalui musik yang dihasilkan dari berbagai alat musik tradisional dan alat musik barat dan akan menampilakan penampilan musik seperti alat tradisional, hip hop, eksperimental, dan lainnya.

“Jadi kami inggin bersama-sama membagikan gagasan ini sebagai gagasan terbuka, bagaimana lingkungan membentuk kita dan kita membentuk lingkungan. Jadi terbuka untuk teman-teman menafsirkan musik itu, tapi tidak hanya menafsirkan secara bunyi tapi juga mengalami,” jelasnya.

Sebagai contoh ia menjelaskan, adanya kabut asap yang terjadi belum lama ini yang sudah dirasakan langsung dampak alam untuk bisa mempelajari permasalahan lingkungan yang dialami dan dirasakan.

Fasilitator, Veni Candrarini juga mengungkapkan karya yang akan ditampilkan nantinya selain dapat dirasakan juga dapat menjaga permasalahan sosial dan lingkungan.

“Karya teman-teman ini mungkin lebih kepada bentuk keperdulian terhadap lingkungan dan menjadi inspirasi bagi yang mendengarkan juga tentang bagaimana alam ini harus kita jaga,” katanya.

Ia juga berharap setelah pulang dari kegiatan OneBeat ini nantinya para pendengar akan mendapatkan gagasan-gagasan baru di tempat/negaranya masing-masing.

“Tentunya setelah mendengarkan karya ini diharapkan akan menjadi pengaruh-pengaruh baru untuk kembali melihat keperdulian terhadap lingkungan lewat bunyi,” katanya.

Adapun kegiatan ini terbuka untuk umum dan gratis. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved