Tingkatkan Pelayanan, Perumda PDAM Tirta Khatulistiwa Akan Bangun Pipa Rp140 Miliar di Nipah Kuning

Saat ini perumda PDAM Tirta Khatulistiwa melayani kurang lebih 149 ribu pelanggan aktif se-Kota Pontianak.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Maskartini
Direktur Utama (Dirut) Perumda PDAM Tirta Khatulistiwa, Ardiansyah di wawancarai di Kantor Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak, Rabu 2 Agustus 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Direktur Utama (Dirut) perumda PDAM Tirta Khatulistiwa, Ardiansyah mengatakan untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, akan dibangun pipa dengan nilai investasi sebesar Rp140 miliar di Nipah Kuning menggunakan lahan miik Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak.

Saat ini perumda PDAM Tirta Khatulistiwa melayani kurang lebih 149 ribu pelanggan aktif se-Kota Pontianak.

"Jumlah pelanggan PDAM sampai saat ini kurang lebih 149 ribu pelanggan aktif se-Kota Pontianak. Adapun cakupan pelayanan sebenarnya sudah 92 persen, tetapi ada perubahan pelanggan rumah tangga cakupan diangka 89 persen," ujarnya, Jumat 11 Agustus 2023.

Ardiansyah mengatakan saat ini kapasitas terpasang dan kebutuhan air pelanggan pada bulan Desember 2022 menunjukkan angka 89,28 persen dengan jumlah sambungan rumah 147.963 dari total jumlah penduduk Kota Pontianak sebanyak 673.737 jiwa, sehingga total cakupan layanan perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa sudah mencapai 89,17 persen.

Penjelasan Dirut Perumda PDAM Tirta Khatulistiwa Terkait Kualitas Air Baku dan Olahan Sungai Kapuas

Perlu Investasi Rp 500 Miliar untuk PDAM Tirta Khatulistiwa, Edi Kamtono: Akan Dilakukan Bertahap

Ia mengatakan untuk keseluruhan investasi, PDAM memerlukan biaya tidak lari dari Rp500 miliar.

"Itu secara bertahap akan kita lakukan sesuai dengan rencana bisnis kita. Kemungkinan tahun ini kita akan membangun pipa yang seperti kata pak wali, dengan nilai investasi sekitar Rp140 miliar di Nipah Kuning. Lokasi sudah ada, kebetulan menggunakan lahan pemerintah kota yang ada di Nipah Kuning dan intakenya di seberang Jalan Karet," katanya.

Sumber dananya kata Ardiansyah rencana melalui program business to business dengan sistem berbasis Kredit Berbasis Angsuran.

"Proyek selesai dibangun, PDAM melakukan cicil. Mirip pinjaman, nanti akan dibangun investor dan PDAM tidak mengeluarkan biaya terlebih dahulu tetapi setelah selesai dilakukan pembangunan baru kita melakukan cicilan," ujarnya.

Saat ini kata Ardiansyah pihaknya sedang dilakukan review oleh BPKP mencakup efektif, efisien rencana resikonya.

"Termasuk melibatkan kejaksaan negeri untuk melakukan legal opinion termasuk legal asisten kejaksaan negeri," ujarnya.

(*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kota Pontianak Hari Ini Di sini 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved