Wagub Ria Norsan Beberkan Langkah Pemprov Kalbar Tangani Stunting
Akan tetapi pemerintah pusat menargetkan angka kasus stunting bisa turun menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Penulis: Ferlianus Tedi Yahya | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Provinsi Kalbar berhasil menurunkan prevalensi stunting sekitar dua persen dalam satu tahun.
Akan tetapi pemerintah pusat menargetkan angka kasus stunting bisa turun menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Seperti apa langkah Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk bisa terus menekan kasus stunting?
Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan dalam acara Tribun Pontianak Podcast (Triponcast), Jumat 4 Agustus 2023 menjelaskan dirinya dipilih sebagai Ketua Tim Penurunan stunting di Kalbar berdasarkan peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021.
"Pada tahun 2021 ini saya mulai menggerakkan seluruh stakeholder dari tingkat provinsi hingga tingkat desa dan kita turun juga bersama-sama dengan tim Alhamdulillah 14 Kabupaten/Kota sudah turun semuanya," katanya.
• TP PKK Pontianak Bagikan Tablet Tambah Darah, Upaya Turunkan Stunting
Ia berharap dalam kurun waktu yang singkat angka stunting di Kalbar bisa menurun dan mencapai target.
"Mudah-mudahan dalam kurun waktu satu tahun yang tadinya Kalbar ini diangka 29,8 persen dan sekarang di tahun 2023 bisa turun menjadi 27,8 persen angka stuntingnya," harapnya.
Adapun diketahui di Kalbar sendiri pada tahun 2024 mendatang Memiliki target di angka 17 persen namun pada akhir tahun 2023 nanti, sudah berada di angka 23 persen.
Dengan adanya target tersebut, Ria Norsan mengaku telah melakukan berbagai upaya dan usaha untuk melakukan penurunan angka stunting.
"Yang pertama kita selalu berkoordinasi dengan setiap pimpinan daerah dan bagaimana kita bersama-sama dengan setiap stakeholder harus punya komitmen yang kuat untuk sama-sama menurunkan stunting," katanya.
"Selain koordinasi, komitmen kemudian kita juga menerapkan aksi yang tercantum dalam RAN PASTI (Rencana Aksi Nasional) untuk penurunan angka stunting nasional," jelasnya.
Namun demikian, sejumlah hambatan diakuinya juga masih sering ditemukan dan berupaya sebisa mungkin untuk meminimalisir hambatan tersebut, terutama dalam berkoordinasi.
"Koordinasi inikan kadang kala kendalanya itu ada di tingkat kecamatan dan desa. Pertama dengan luas wilayah kita kemudian infrastruktur kita yang menjadikan salah satu hambatan kita dalam komunikasi dan berkoordinasi," jelasnya.
Tak hanya itu, ia juga mengatakan telah berkomitmen untuk siap turun secara langsung walaupun harus menempuh jarak yang cukup jauh.
"Saya akan datangi dan tidak segan-segan untuk meninjau langsung ke lokasi lokus stunting. Sehingga kita tau keberadaan stunting sebenarnya dimana," jelasnya.
Lebih lanjut, Dia Norsan juga menjelaskan beberapa indikasi penyebab keberadaan stunting di Kalbar.
"Sebenarnya penyebab stunting ini multi faktor. Jadi banyak penyebabnya. Salah satunya adalah faktor Kesehatan misalnya gizi kurang, kemudian faktor lingkungan juga bisa misalnya sanitasinya kurang baik kemudian juga MCK nya tidak sempurna kemudian di daerah juga terkadang masih ada jamban yang kurang baik," jelasnya.
"Karena memang, mohon maaf beberapa daerah itu masih menggunakan lanting yang di atas sungai itu. Kemudian juga faktor pernikahan usia dini itu juga menjadi faktor stunting," tambahnya.
• Kapolda Kalbar Gelar Kegiatan Jumat Berkah Polri Presisi Peduli Stunting Secara Serentak
Adapun ia juga menjelaskan ciri-ciri daripada stunting itu sendiri.
Sebagai contoh dijelaskannya saat anak baru lahir itu ukuran panjangnya tidak sampai 48 cm kemudian beratnya tidak mencapai 2,5 kg.
"Kalau sudah seperti ini anak tersebut sudah bisa didampingi tim Kesehatan untuk dimonitor dan dikawal terus proses pertumbuhannya," katanya.
Dalam penurunan angka stunting ini dirinya juga mengungkapkan bahwa sesungguhnya tidak bisa bergerak sendiri-sendiri yang artinya harus melibatkan segenap stakeholder dari berbagai instansi pemerintah.
"Misalnya salah satunya tadi tentang sanitasi, maka kita berkoordinasi dengan tim PUPR dan kita minta tim ini supaya bisa menjaga air tetap sehat. Jadi kita menggandeng semua," jelasnya.
Di sisi lain, untuk kasus tertinggi saat ini terdapat di daerah Kabupaten Melawi dengan angka 40 persen dan jelaskan penyebabnya.
"Salah satu penyebabnya disana itu karena adanya pertambangan emas. Jadi pertambangan emas itu berada di kiri-kanan sungai," katanya.
"Jadi, lada saat memisahkan emas dan pasir benih itu mereka menggunakan merkuri, kemudian merkuri ini kan masuk kedalam air sungai itu. Sedangkan masyarakat disana pada umumnya masih menggunakan air sungai itu untuk kebutuhan sehari-hari," jelasnya.
"Misalnya mencuci beras, mereka pakai bakul dan langsung mencucinya. Merkuri ini sangat berbahaya sekali bagi ibu-ibu yang sedang hamil. Karena zat kimia ini akan mempengaruhi kehamilan ibu tersebut," lanjutnya.
Dengan demikian, ia juga telah menganjurkan kepada masyarakat Kabupaten Melawi untuk menggunakan air bersih.
"Kalau tidak ada air pump bisa juga air dari pegunungan kemudian kita minta juga kepada pemerintah untuk menindak penambangan emas liar ini supaya tidak berada di sekitar sungai itu," ungkapnya.
Selain Kabupaten Melawi kemudian disusul Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Sekadau dengan adanya penyebab yang kurang lebih sama.
"Setelah mengetahui keberadaan dan penyebabnya kami kemudian berembuk kembali untuk mencari solusi bagaimana mengambil langkah-langkah selanjutnya untuk penurunan angka stunting ini dan kita juga melibatkan TNI/Polri juga perusahaan kita libatkan dalam CSR nya," jelasnya
Tak hanya itu saja, kepada remaja putri juga telah dianjurkan untuk mengkonsumsi pil penambah darah dan 3 bulan sebelum pernikahan juga diminta untuk melakukan pengecekan Kesehatan dan kemudian setelah menikah juga akan di pantau hingga hamil dan melahirkan.
"Jika anaknya ini tadi panjangnya tidak sampai 48 cm dan beratnya tidak mencapai 2,5 kg maka akan kita pantau selama 1.000 hari kelahirannya," katanya.
"Jadi sebenarnya stunting ini permasalahan yang cukup besar, karena jikalau anak tersebut sudah dikategorikan sunting dan sudah lama, 10 tahun misalnya maka proses penyembuhannya itu tidak maksimal. Makanya kita mengutamakan pencegahan diawal. Jangan sampai kita menambah jumlah stunting yang baru," ungkapnya.
• Gerakan Cegah Stunting untuk Kelompok Masyarakat di Wilayah Puskesmas Sungai Awan Ketapang
Ria Norsan menjelaskan untuk wilayah Kota yang sudah mendeklarasikan zero stunting itu terdapat di Kota Singkawang.
"Saya minta ini dapat di ikuti oleh kabupaten/kota lain bahkan di tingkat desa juga karena stunting itu sering terjadi ditingkat kelurahan dan desa," mintanya.
"Masalahnya kadang ini juga masyarakat masih ada yang tidak sudi anaknya dikatakan stunting dan stigma ini masih ada. Jadi mereka ini masih menggunakan itu bahasa mereka adalah lengkaok yang kalau dalam kesehat itu sudah kategori sunting dan kita beri pengertian untuk kita tangani," ungkapnya.
"Itu juga tidak mudah, bahkan kandang saya sembari guyon bawa bercanda dan dengan cara kekeluargaan baru mereka bisa menerima," tambahnya.
Kepada masyarakat yang kurang mampu ia juga sampaikan untuk kebutuhan gizi anak-anak ini tidak perlu yang mahal-mahal seperti daging dan sebagainya.
Tapi memberikan masukan seperti menanam di pekarangan dan memelihara ikan lele.
Bahkan mengkonsumsi telur yang juga dinilai sangat baik untuk pertumbuhan anak.
"Selain itu kita juga ada Satgas dan ada belasan ribu tenaga Satgas ini yang tersebar di seluruh desa di Kalbar. Kemudian ada empat ribu tim penurunan stunting yang juga telah tersebar. Nah, tim-tim ini yang bekerja untuk mendampingi dan bekerjasama untuk langsung bertindak," jelasnya.
Pada 5 September 2023 Ria Norsan akan mengakhiri tugas sebagai Wakil Gubernur Kalbar dan pastikan pencegahan stunting di Kalbar akan terus berlangsung hingga mencapai target.
"Saya mau sampaikan, walaupun nanti saya akan berakhir pada tanggal 5 September 2023, namun penanganan stunting ini tidak akan berakhir karena ada tim stunting ini tadi dan sudah terbentuk dimasing-masing tingkatan baik Provinsi, Kabupaten/Kota, juga Kecamatan dan Desa," katanya.
"Jadi, saya boleh berakhir tapi penanganan stunting ini harus mencapai target dan di akhir tahun 2024 Kalbar kasus stuntingnya berada di 17 persen dan sangat optimis," jelasnya.
• Tatap Muka Bersama Tokoh Masyarakat Ketapang, Kapolda Ajak Sukseskan Program Penurunan Stunting
Di akhir acara ia juga menanggapi program yang cukup dua telur untuk mencegah stunting yang diinisiasi langsung oleh Tribun Pontianak.
"Yang pertama saya mau mengucapkan terimakasih sekali kepada Tribun Pontianak telah membuat program yang cukup baik sekali. Karena telur itu banyak sekali gizi, protein yang diperlukan untuk pertumbuhan anak. Program ini sangat luar biasa hebat, jadi teruskan dan kami sangat mendukung," katanya.
Tak hanya itu saja, dirinya juga menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat Kalbar untuk bersama-sama dalam melakukan pencegahan dan penurunan angka stunting di Kalbar.
"Bapak ibu sekalian masyarakat Kalbar yang saya cintai, hormati dan saya banggakan. Dalam hal penurunan angka stunting ini bapak ibu sekalian harus mengetahui bahwa stunting itu anak yang lahir karena kurangnya asupan gizi sehingga pertumbuhannya tidak normal dan menyebabkan anak ini tidak bisa berkembang dengan baik, sehingga menjadi beban keluarga, masyarakat dan negara," katanya.
"Untuk itu mari saya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama kita menurunkan angka stunting di Kalbar dengan kita mempromosikan untuk merdeka dan zero stunting di Kalbar juga menyampaikan pesan dan ajakan kepada masyarakat untuk hidup sehat gizi yang baik dan lingkungan yang sehat. Insyaallah jika ini dilakukan maka target kita akan tercapai," tutupnya.
(*)
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kota Pontianak Hari Ini Di sini
Polresta Pontianak Gelar Gerakan Pangan Murah Jelang HUT ke-80 RI, Sediakan 8 Ton Beras untuk Warga |
![]() |
---|
Bertepatan di Hari Ulang Tahun Suharti Bersyukur Dapat Kado Paket Sembako Gratis dari Kapolda Kalbar |
![]() |
---|
Masyarakat Mengaku Terbantu Adanya Gerakan Pangan Murah Polri di Polda Kalbar |
![]() |
---|
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan Minta Warga Laporkan ODGJ demi Keselamatan Bersama |
![]() |
---|
Wabup Sukardi Minta Awasi Makan Bergizi Gratis di Kapuas Hulu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.