Air Surut Hingga Pipa Tua Jadi Penyebab Air Berlumpur, Wali Kota Sebut Akan Bangun Intake Baru
"Ini yang akan kita lakukan penggantian dengan investasi senilai Rp140 miliar termasuk membangun intake baru. Kondisi air yang berlumpur itu kemungkin
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono melakukan pengecekan langsung di Lokasi Instalasi Pengolahan Air (IPA) 5 yang berlokasi di Komplek Imam Bonjol Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak, Rabu 2 Agustus 2023.
"Saya datang ke sini dalam rangka melihat langsung permasalahan terganggunya distribusi air bersih. Karena banyak keluhan masyarakat terhadap layanan air bersih, air tidak mengalir, ada lumpur. Kita cek di sini penyebabnya karena adanya pipa-pipa yang mudah pecah," ujarnya.
Hal tersebut lantaran cakupan layanan yang meningkat seiring bertambahnya pemukiman yang membutuhkan sambungan air bersih.
"Meningkatnya jumlah sambungan air bersih menyebabkan tekanan air mesti diperbesar supaya distribusi sampai ke rumah-rumah," ujarnya.
Tekanan yang besar kata Edi mengakibatkan pipa-pipa yang usianya sudah lama pecah.
• Kualitas Air PDAM Dikeluhkan Masyarakat, Wako Pontianak Tinjau Lokasi Instalasi Pengolahan Air
"Ini yang akan kita lakukan penggantian dengan investasi senilai Rp140 miliar termasuk membangun intake baru. Kondisi air yang berlumpur itu kemungkinan disebabkan intake yang berada di Gang Kayu Manis karena usianya sudah cukup tua yakni lebih dari 20 tahun," ujarnya.
Edi yang merupakan Kuasa Pemilik Modal (KPM) mengatakan saat permukaan air tidak sampai ke atas maka PDAM stop produksi hingga air pasang.
"Masalahnya lagi jika air pasang, kadar garam air sungai meningkat karena interusi air laut. Idealnya ambang batas untuk bisa diproduksi 250 miligram per liter. Tapi kondisi saat ini sudah mencapai 400 miligram per liter," ujarnya.
Air baku kata Edi merupakan tanggung jawab pemerintah pusat. Sebenarnya, saat ini sudah ada waduk Penepat yang jaraknya 24 kilometer dari PDAM tetapi kapasitasnya hanya 14 ribu meter kubik.
"Masalahnya kalau air laut masuk hingga ke Waduk Penepat, kondisi ini juga akan mengakibatkan terganggunya produksi air PDAM. Kapasitas produksi di sana 500 liter per detik, sementara produksi sekarang 2.058 liter per detik," ujarnya. (*)
Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini
Intake
Edi Kamtono
Edi Rusdi Kamtono
Edi
Wako
Wali Kota
PDAM
Tirta Khatulistiwa
Pontianak
Kalimantan Barat
Kalbar
2 Agustus
2023
70 Kasus DBD Terjadi di Kubu Raya Hingga Pekan ke-36, Tak Ada Korban Meninggal |
![]() |
---|
RSUD dr Soedarso Jadi RS Pertama di Kalbar, Miliki Izin Operasional Insinerator Limbah Medis |
![]() |
---|
Pantun Melayu Kapuas Hulu Resmi Dibukukan dan Telah Dilaunching |
![]() |
---|
Hari Tani Nasional, SPI Kalbar Sampaikan Tuntutan Skala Nasional dan Daerah |
![]() |
---|
Karantina PLBN Badau Sosialisasi Pencegahan Rabies Wilayah Perbatasan ke Tingkat SMAN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.