Misteri Kematian Gadis Desa

Misteri Kematian YFY, Orangtua Minta Polisi Usut Tuntas Penyebab Kematian Anaknya

"Kami ndak tahu bagaiamana meninggalnya. Kami minta polisi mengungkap sejelas-jelasnya." ujar Atdrianus.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Agus Pujianto
Atdrianus Orangtua YFY gadis berusia 17 tahun yang meninggal dunia usai karaoke di tempat hiburan malam mendatangi Mapolres Sintang, pada Sabtu 22 Juli 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Duka mendalam dirasakan Atdrianus, wajah dan matanya merah, menahan sakitnya kehilangan YFY, putri sulungnya yang baru berusia 17 tahun.

Suara ayah dari dua orang anak ini tercekat saat mengingat bagaimana komunikasi terakhir bersama putrinya. Kalimatnya terhenti menahan kesedihan.

"Sering komunikasi. Setiap hari. Terakhir komunikasi Minggu sore. Dia bilang, 'Mak, udah beli kasur baru'. Terus (senin) paginya dia meninggal," kata Atdrianus ditemui di Mapolres Sintang, Kalimantan Barat, Sabtu 22 Juli 2023.

YFY dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan ke RSU Anugerah Bunda Jaya usai keluar dari tempat karaoke di tempat hiburan malam pada Senin, 17 Juli 2023.

YFY tiba di rumah sakit, dalam keadaan tak sadarkan diri sekitar pukul 03. 40 wib.

Baca juga: Demi Ungkap Penyebab Kematian, Orangtua YFY Setuju Jenazah Anaknya Diotopsi

Atdrianus merasa kaget sekaligus terpukul setelah mengetahui bahwa anaknya sudah meninggal dunia di rumah sakit. Padahal, kabar yang diterima, YFY hanya pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.

"Saya terima kabar anak saya masuk rumah sakit. Dia pingsan. Makanya disuruh ke Sintang. Saya bersama istri dan anak ke sintang. Saya ndak nyangka ternyata sudah ndak ada. Saya pikir cuma pingsan biasa," ujar Atdrianus.

Tak ada penjelasan apapun yang diperoleh Atdrianus soal kematian anaknya. Setibanya di rumah sakit, segala biaya hingga peti jenazah sudah ada yang mengurus.

"Teman dia bilang katanya semuanya sudah diurus segala peti, mobil ambulance. Tapi ndak ada penjelasan apa-apa. Sampai jenazah tiba di rumah, saya tanya lagi kenapa. Ada yang bilang kejang langsung pingsan. Kami ndak tahu bagaiamana meninggalnya. Kami minta polisi mengungkap sejelas-jelasnya," harap Atdrianus.

Ajukan Permohonan Otopsi

Atdrianus bersama istrinya Erminawati mendatangi Mapolres Sintang untuk mencabut laporan penolakan Otopsi.

Keluarga menyatakan menyetujui tindakan otopsi pada jenazah YFY demi kepentingan penyelidikan dan untuk mengungkap penyebab kematian anaknya.

"Kita datang ke polres untuk menjelaskan laporan untuk otopsi anak saya. Penolakan otopsi kemarin dicabut buat yang baru. Alasannya karena banyak dukungan dari teman-teman. Saya lanjut," kata Atdrianus.

Semula, keluarga sempat menolak dilakukan otopsi pada jenazah YFY, alasannya, terkendala biaya.

Namun, setelah melalui banyak pertimbangan dan demi mengungkap penyebab kematian anaknya, Atdrianus akhirnya menyetujui.

"Kemarin memang pernah menolak, karena kekurangan biaya. Apalagi harus dibawa ke pontianak kita kasihan juga," ujar Atdrianus.

Menurut Atdrianus, proses ekshumasi, penggalian kembali jenazah yang telah dikubur kemudian diotopsi oleh tim Forensik pada Senin, 24 Juli 2023.

"Rencana hari Senin otopsi," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, YFY, gadis berusia 17 tahun meninggal dunia usai karaoke di tempat hiburan malam di Sintang, Kalimantan Barat.

Pihak keluarga merasa kematian YFY tak wajar. keluarga dari Desa Tanjung Baung, Kecamatan Ketungau Hilir, mendatangi Mapolres Sintang untuk meminta agar penyebab kematian Yolanda diusut tuntas. Tak hanya ke Polres, keluarga korban juga mendatangi RSU Anugerah Bunda Jaya untuk mencari tahu waktu kematian.

Manager Angel Hall & Longe, Tedy menyebut YFY keluar dari ruangan karaoke digotong dua orang laki-laki. Kondisinya, masih sadarkan diri. Hanya saja, dia tidak bisa memastikan hal tersebut.

Dugaan Tedy, YFY meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Mungkin meninggal dalam perjalanan. Karena setahu saya masih sadar (saat digotong). Barang ini ndak ada kepanikan. Kayak biasa gtu. Ndak panik yang gotong," ujar Tedy.

Sepengetahuan Tedy, YFY digotong keluar ruangan sekitar pukul 03.30 wib oleh dua orang pria. Dalam ruangan karaoke, YFY bersama dengan 6-7 orang.

Sebelum digotong keluar, teman YFY meminjam kursi roda. Namun, saat itu, kursi roda tengah dipakai.

"Awalnya dia minta kursi roda. Kita tanya, jawab 'mereka biasa bang, tamu mabok'. Ya sudah lah, dan kursi roda pun lagi dipakai. Terus digotong. Mereka santai turun dari lift. Kalaupun meninggal kan pasti kan ada ketakutan. Karena itu santai sekali. Jadi menurut kita itu hal biasa, mabuk," ungkap Tedy.

Ruangan Karaoke dipesan atas nama MR X. Menurutnya hal itu lumrah. Alasan privasi.

Tedy juga mengaku pihaknya sudah memberikan semua keterangan kepada pihak kepolisian terkait dengan kematian YFY.

"Sebenarnya kami sudah dipanggil, diambil keterangannya. Kita pun masih nunggu pihak polres. Karena waktu dibawa keluar room masih keadaan sadar. Karena digotong sama temannya. Yang manggil ambulance juga kami ndak tahu. Pesan room atas nama mister X. Ndak ada namanya. Kita ndk bisa maksa identitas tamu. Mungkin privasi tamu. Karena barang ini masih sadar digotong, pikir kita mungkin mabuk," kata Tedy. (*)

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved