Gubernur Kalbar Tegaskan Sekolah Tak Boleh Jual Seragam Kecuali Batik Khusus

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Memasuki ajaran baru, masyarakat berburu Seragam Sekolah untuk sang anak.

Di sisi lain, ada sekolah yang menjual Seragam Sekolah selain seragam batik khas sekolah.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji melalui instagramnya menyampaikan sekolah tidak diperbolehkan menjual seragam.

"Assalamu'alaikum, sudah saya jelaskan berulang kali bhw sekolah tak boleh jual pakaian seragam kecuali batik khusus sklh. Baju adat sementara juga jgn wajibkan, terserah aja mau pakai baju adat apapun," ujar Midji lewat unggahan di akun Instagram resminya @bang.midji, Kamis 20 Juli 2023 malam.

• Kepsek SMAN 3 Pontianak Pastikan Tak Jual Seragam dan Bebaskan Siswa Beli di Luar Sekolah

Lebih lanjut dalam postingannya Ia juga mengatakan terkait kuota zonasi, penambahan meja dan kursi jangan sampai menjadi beban orang tua siswa.

"Untuk siswa yg tambahan kuota zonasi yg masing masing 36 org dan SMA M1 yg 72 org itu kursi meja belajarnye urusan pemda prov. jgn bebankan org tua dan bagi mrk yg tdk mampu usulkan pakaian seragam yg kita siapkan 20 rb stel utk se-Kalbar," katanya. 

Ia meminta jangan ada pungutan tak jelas. Apapun yang menjadi kekurangan pada Penerimaan Peserta Didik Baru 2023 akan menjadi evaluasi dan dicarikan solusi kedepannya.

"Intinye jangan ada pungutan yg tak jelas, komitmen kepala sekolah masihh berlaku. Kita jalani dulu proses penerimaan tahun ini karena diatur dengan keputusan Mendikbudristek, tapi kita juga lakukan evaluasi kelemahan untuk dicarikan solusi di tahun tahun mendatang. Selamat menjalankan proses belajar mengajar," ujarnya.

• Wali Kota Pontianak Buka Suara soal Dugaan Pungli Seragam Sekolah saat PPDB

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kota Pontianak Hari Ini Di sini