Waspada Rabies

Sisa Vaksin Rabies Hanya Cukup untuk 2 Kecamatan, Sintang Kekurangan 20.000 Vial

"Dan kita kekurangan vaksin sekitar 20.000 dosis jika ingin memvaksin semua anjing di Kabupaten Sintang. Hingga saat ini kami sudah memvaksin anjing d

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
Seorang pegawai menunjukan dosis vaksin yang tersimpan dalam Kulkas di Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan masih banyak kekurangan vaksin untuk hewan penular rabies. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Jumlah sebaran anjing di Kabupaten Sintang berdasarkan data Dinas Pertanian dan Perjebjnan sekitar 27.910 ekor yang tersebar di 14 kecamatan.

Hingga saat ini, petugas vaksinator sudah menyuntik vaksin terhadap 7. 910 ekor anjing untuk mencegah penyebaran rabies. Masih ada 20 ribu ekor yang belum mendapatkan Vaksin. Sementara, sisa dosis hanya tinggal 5. 290 vial.

"Angka 27.910 ekor itu merupakan data perkiraan dan sangat mungkin lebih dari itu," kata, Sriyanto, dokter hewan pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang.

Sriyanto membeberkan, dari 27.910 ekor anjing, baru 7. 910 ekor yang sudah divaksin. Sementara stok vaksin yang ada tahun 2023 ini ada 13. 200 dosis. Sehingga stok vaksin tersisa masih ada 5. 290 dosis saja.

"Dan kita kekurangan vaksin sekitar 20.000 dosis jika ingin memvaksin semua anjing di Kabupaten Sintang. Hingga saat ini kami sudah memvaksin anjing di 63 desa di 6 kecamatan yang memang menjadi target kita karena ada kasus," ungkap Sriyanto.

Sintang Peringkat Pertama Kasus Rabies di Kalbar, Wabup Melkianus Minta Dukungan Semua Pihak

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Eka Dahliana menjelaskan bahwa sisa vaksin sejumlah 5. 290 dosis ini, hanya cukup untuk dua kecamatan saja.

“Permohonan dari kepala desa sangat banyak masuk ke kami yang minta dilakukan vaksin di desanya. Namun kami tidak bisa menjawab dengan tegas karena stok vaksin terbatas. Kami sudah berkomunikasi dengan teman-teman di kabupaten lain untuk meminta stok vaksin, namun belum berhasil," ungkap Eka.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Martin Nandung menjelaskan bahwa pihaknya memiliki 28 orang tenaga vaksinator yang siap melakukan tugasnya. hanya saja kendala adalah kekurangan kendaraan operasional, biaya dan stok vaksin.

"Karena kondisi geografis di pedalaman sangat sulit. Soal vaksin, kami sudah sampaikan kebutuhan kita kepada Pemprov Kalbar, tetatapi mereka belum bisa membagikan karena stok mereka juga tipis. Di pemerintah pusat juga stoknya tipis, perusahaan yang memproduksi vaksin rabies juga tidak banyak dan bahan baku vaksin ini impor," kata Martin.

Kabupaten Sintang menempati peringkat pertama dalam banyaknya kasus gigitan dan jumlah korban meninggal akibat tergigit hewan penular rabies.

Per tanggal 15 Juni 2023 kemarin, total kasus gigitan sudah mencapai 339 kasus dengan jumlah korban meninggal sebanyak 8 orang. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved