8 Warga Sintang yang Meninggal Akibat Rabies Telat Dibawa ke Puskesmas

Total delapan orang tewas akibat gigitan anjing gila sepanjang Januari-Juni 2023.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Warga mengangkat peti jenazah korban gigitan anjing rabies menuju ke Speedboat untuk dibawa ke rumah duka di Kecamatan Ketungau tengah. Jumlah korban gigitan anjing rabies di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, terus bertambah. Total delapan orang tewas akibat gigitan anjing gila sepanjang Januari-Juni 2023. 

Darmadi meminta masyarakat untuk tidak menganggap enteng gigitan anjing.

Keterlibatan masyarakat dinilai penting untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Rabies.

"Tanpa ikut campur masyarakat kami tidak akan bisa menurunkan sampai mengurangi kejadian kejadian gigitan anjing sampai nol. Kami berharap masyarakat jangan hanya menunggu anjing itu mendapatkan VAR. Karena kondisi kecukupan vaksin untuk hewan penular rabies ini itu sangat kurang," harapnya.

Sejak ditetapkan KLB rabies oleh Pemkab Sintang, Dinas Kesehatan menyiapkan logistik VAR dan Serum Anti Rabies (SAR) untuk didistribusikan ke 21 puskemas yang ada di Kabupaten Sintang.

Per tanggal 8 Juni 2021, stok VAR di dinas kesehatan ada 370 vial.

Sementara stok SAR tinggal 7 vial. “Stok VAR di 21 puskemas ada,” kata Darmadi.

Menurut Darmadi, saat ini pihaknya sangat kekurangan stok SAR. Stok yang ada, tidak cukup untuk pengendalian KLB.

“SAR hanya ada 7 vial saja atau untuk 7 orang. Ini kami prioritaskan untuk gigitan anjing yang benar-benar mengarah ke positif Rabies,” katanya.

“Terus gigitan yang pada posisi risiko tinggi, area saraf. Secepatnya kami kirimkan kalau ada kondisi gigitan yang berisiko tinggi. Bahkan di rumah sakit juga kami sediakan. Karena biasanya yang datang ke rumah sakit biasanya beresiko tinggi, dia posisi parah,” ungkap Darmadi.

Sementara ketersediaan Vaksin Anti Rabies, Darmadi mengatakan tercukupi di semua puskemas yang ada di Kabupaten Sintang.

“Kalau memang ada skala prioritas untuk KLB ini, terhadap penganan di manusia, tentunya harus dicukupi dan bahkan SAR dan VAR harus tersedia semua di puskesmas harusnya,” ujar Darmadi.

22 Ribu Dosis Vaksin

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero, mengatakan sebagai upaya nyata pencegahan dan pengendalian penyakit rabies, Pemerintah Provinsi Kalbar saat ini telah menyalurkan sebanyak 22.600 dosis VAR.

"Saat ini sudah 22.600 dosis vaksin Rabies kita salurkan di 14 kabupaten atau kota di Kalbar. Hal itu sebagai langkah nyata dan cepat untuk mencegah dan pengendalian rabies," ujar Hero, Minggu.

Rabies merupakan penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat pada manusia dan hewan berdarah panas yang disebabkan oleh virus Rabies melalui gigitan anjing, kucing dan lainnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved