Ibadah Haji 2023
Sekda Kalbar Ungkap Ada Peningkatan Jumlah Jemaah Haji Indonesia yang Dirawat di Madinah
Informasi tersebut diterima langsung oleh Sekda Harisson dari Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menyampaikan bahwa saat ini terjadi peningkatan jemaah Haji Indonesia yang dirawat di rumah sakit, baik yang dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah maupun yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Madinah.
Informasi tersebut diterima langsung oleh Sekda Harisson dari Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi.
Harisson menyampaikan berdasakran informasi yang ia terima terkait Jemaah Haji Indonesia bahwa KKHI menyimpulkan bahwa memang saat ini terjadi peningkatan kasus penyakit paru, penyakit jantung, dan stroke sampai dengan hari operasional ke-8 para jemaah Haji.
“Untuk jenis penyakit-penyakit yang dirawat di RSAS Madinah merupakan penyakit-penyakit yang tidak dapat ditangani di KKHI Madinah, karena membutuhkan intervensi tindakan maupun penanganan medis lebih lanjut,” ujar Harisson, Minggu 4 Juni 2023.
• CJH Asal Sambas, Raffi Terus Jaga Kebugaran Jelang Keberangkatan Haji
Dikatakannya bahwa sebagian besar jemaah Haji yang dirawat inap adalah jemaah Haji lansia (88,95 persen).
Berdasarkan hal tersebut di atas, direkomendasikan beberapa hal, di antaranya yakni untuk Penyakit paru kronis (PPOK), penyakit jantung, demensia, dan diabetes mellitus merupakan penyakit-penyakit yang perlu diantisipasi dan diwaspadai.
“Jadi untuk penyakit yanh perlu kita antisipasi dan diwaspadai seperti Penyakit paru kronis (PPOK), penyakit jantung, demensia, dan diabetes mellitus,” ucapnya.
Selain itu, Harisson mengatakan bahwa TKH kloter perlu terus meningkatkan edukasi dan pemeriksaan kesehatan terutama kepada jemaah haji yang memiliki riwayat PPOK, penyakit jantung, demensia, diabetes melitus secara berkala sebanyak 3 kali seminggu.
“Untuk Jemaah Haji lansia dengan riwayat penyakit penyerta sangat dianjurkan untuk tidak memaksakan diri dalam beraktivitas ibadah yang sifatnya sunnah,” ujar Harisson.
• Kemenag Kalbar Sebut Diskes Berhak Tidak Rekomendasikan Keberangkatan CJH Jika Gagal Tes Kesehatan
Selanjutnya, untuk para Pembimbing ibadah kloter agar meningkatkan edukasi terutama kepada jemaah Haji lansia dengan riwayat penyakit PPOK, penyakit jantung, demensia dan diabetes mellitus terkait penyesuaian aktivitas fisik dan keringanan-keringanan dalam ibadah.
“Lalu edukasi jemaah haji juga perlu ditingkatkan untuk menjaga kebersihan diri dan kamar, serta mengkonsumsi makanan yang disediakan tepat waktu untuk menghindari penyakit diare,”ujar Harisson.
Sejauh ini jumlah jemaah yang dirawat di Arab Saudi sampai dengan hari ke-8 sebanyak 163 orang (125 orang di KKHI Madinah dan 38 di RSAS Madinah).
Adapun untuk penyakit terbanyak yang dirawat di KKHI Madinah didominasi oleh penyakit tidak menular dan degeneratif.
Selain itu, Diabetes Mellitus merupakan penyakit terbanyak yang dirawat di KKHI Madinah sampai dengan hari ke-8.
Sedangkan untuk penyakit yang dirawat di RSAS Madinah didominasi oleh penyakit paru, penyakit jantung, dan stroke.
Lalu, PPOK dan penyakit paru obstruksi lainnya merupakan penyakit yang terbanyak dirawat di RSAS Madinah.
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
34 Hari Dirawat di Makkah, Tangis Keluarga Suparjo Pecah Saat Sambut Kedatangan di Bandara Supadio |
![]() |
---|
Wabup Sambut Kedatangan Jemaah Haji Asal Ketapang |
![]() |
---|
Staf Ahli Bupati Sanggau Sambut Rombongan Jamaah Haji Sanggau |
![]() |
---|
Empat Jemaah Haji Mempawah Pulang di Kloter 33, Satu Orang Masih Dirawat di Mekkah |
![]() |
---|
Rombongan Terakhir Jemaah Haji Kalbar Tiba di Pontianak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.