Resiko Terhadap Kecerdasan Buatan Sama Seperti Pandemi dan Nuklir? Ini Kata Para Peneliti
Risiko dari keberadaan AI harus menjadi prioritas bersama lintas negara di dunia, karena risikonya sama seperti pandemi atau perang nuklir.
Yaitu soal adanya keyakinan bahwa bahaya AI hanya berdampak pada sebagian orang saja.
Padahal menurut Hendrycks, sebenarnya banyak orang (bukan sebagian) yang khawatir akan dampaknya.
"Pada kenyataannya, banyak orang yang secara personal mengungkapkan keprihatinan tentang hal ini," imbuh Hendrycks.
Pada dasarnya perdebatan soal bahaya AI seolah tak berujung, karena hanya berkutat pada kekhawatiran ketika AI semakin pintar dan manusia tak bisa lagi mengendalikannya.
Di sisi lain sejumlah pihak meragukan hal tersebut karena menilai AI tidak bisa menangani tugas yang relatif mudah, misalnya mengendarai mobil.
Oleh karena itu, mereka juga skeptis soal potensi kemampuan teknologi yang setara dengan kemampuan manusia.
Namun terlepas dari perdebatan di atas, kedua belah pihak sepakat bahwa AI saat ini mengancam sejumlah hal.
Mulai dari pemanfaatannya untuk monitoring massal hingga mendukung algoritma prediksi yang tidak tepat. (*)
DAFTAR Menteri Prabowo Subianto dari yang Termuda hingga Tertua Nama Djamari Chaniago Paling Senior |
![]() |
---|
TERUNGKAP Hasil Autopsi 2 Warga Singkawang Ditemukan Terkubur di Kebun Alpukat Akibat Trauma Listrik |
![]() |
---|
Dari Wakapolri ke Istana, Sosok Ahmad Dofiri Kini Dampingi Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Profil Djamari Chaniago Menko Polkam Baru, Dilantik Presiden Prabowo Gantikan Budi Gunawan |
![]() |
---|
7 Fakta Siswa TK Lukai Alat Vital Teman dengan Gunting di Sekolah 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.