Resiko Terhadap Kecerdasan Buatan Sama Seperti Pandemi dan Nuklir? Ini Kata Para Peneliti
Risiko dari keberadaan AI harus menjadi prioritas bersama lintas negara di dunia, karena risikonya sama seperti pandemi atau perang nuklir.
Yaitu soal adanya keyakinan bahwa bahaya AI hanya berdampak pada sebagian orang saja.
Padahal menurut Hendrycks, sebenarnya banyak orang (bukan sebagian) yang khawatir akan dampaknya.
"Pada kenyataannya, banyak orang yang secara personal mengungkapkan keprihatinan tentang hal ini," imbuh Hendrycks.
Pada dasarnya perdebatan soal bahaya AI seolah tak berujung, karena hanya berkutat pada kekhawatiran ketika AI semakin pintar dan manusia tak bisa lagi mengendalikannya.
Di sisi lain sejumlah pihak meragukan hal tersebut karena menilai AI tidak bisa menangani tugas yang relatif mudah, misalnya mengendarai mobil.
Oleh karena itu, mereka juga skeptis soal potensi kemampuan teknologi yang setara dengan kemampuan manusia.
Namun terlepas dari perdebatan di atas, kedua belah pihak sepakat bahwa AI saat ini mengancam sejumlah hal.
Mulai dari pemanfaatannya untuk monitoring massal hingga mendukung algoritma prediksi yang tidak tepat. (*)
| Kemnekum Kalbar Dorong Regulasi Keselamatan Tapak Instalasi Nuklir yang Transparan |
|
|---|
| WASPADA! Mengaku Wartawan, Tunjukan ID Card Peras Pengusaha hingga SPBU Minta Uang untuk Kegiatan |
|
|---|
| CEGAH Penelpon Spam dan Penipu Otomatis, Aktifkan Fitur Keamanan Gunakan Aplikasi Truecaller |
|
|---|
| Semua Bisa! Edit dan Ubah File PDF ke Word, JPG, hingga PowerPoint dengan Mudah Pakai Link Ini |
|
|---|
| Balita Meninggal Tersedak Boba Saat Bermain 2025, Sumbat Saluran Napas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/kecerdasan-buatan_20161003_132931.jpg)