Angka Kemiskinan Ekstrem di Sintang Capai 2,54 Persen

Selain itu, pemerintah juga hendaknya, memberikan peluang kerja dan bantuan modal usaha kepada masyarakat.

|
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Diskominfo Sintang
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Florensius Kaha membuka dan memberikan pengarahan pada rapat koordinasi Validasi Data Pensasaran Percepatan Pengurangan Kemiskinan Ekstrim Kabupaten Sintang di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sintang pada Jumat, 26 Mei 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Florensius Kaha mengungkapkan angka Kemiskinan di Kabupaten Sintang adalah 8,57 persen dan dari 8,57 persen itu, ada angka Kemiskinan ekstrim mencapai 2,54 persen.

Menurutnya, salah satu penyebabnya adalah pandemi Covid-19.

"Kita harus melakukan validasi data orang yang termasuk dalam kemiskinan ekstrim dan tahu penyebab kemiskinan ekstiem ini. Salah satunya adalah akibat pandemic covid-19 kemarin. Dua tahun, orang tidak bisa bekerja dan berusaha dengan leluasa.  Peluang kerja berkurang," ungkap Kaha pada rapat koordinasi Validasi Data Pensasaran Percepatan Pengurangan Kemiskinan Ekstrim Kabupaten Sintang di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sintang pada Jumat, 26 Mei 2023.

Kaha menyarankan, OPD yang terlibat langsung untuk menurunkan kemiskinan ekstrim ini, hendaknya memperbanyak kegiatan dan program yang bisa membantu warga kita yang mengalami kemiskinan ekstrim ini.

"Tetapi juga harus didukung anggaran yang memadai," jelasnya.

Data Kemiskinan dan Stunting Tidak Selaras, Gubernur Sutarmidji Minta Data Prevalensi Dievaluasi

Gubernur Kalbar Sebut Program Pengentasan Kemiskinan Bisa Disinergikan Dengan Program IDM

Selain itu, pemerintah juga hendaknya, memberikan peluang kerja dan bantuan modal usaha kepada masyarakat.

Selain bansos, Pendidikan juga sangat penting untuk mengentaskan kemiskinan jangka panjang.

"Kalau berpendidikan, bisa bekerja dan mendapatkan gaji yang cukup," ujarnya.

Kaha mendorong agar data orang yang termasuk ke dalam kemiskinan ekstrim ini, dilakukan by name by address.

Sehingga OPD bisa melakukan intervensi dengan tepat sasaran.

"Kalau yang 2,54 persen orang Sintang yang masuk ke dalam angka kemiskinan ekstrim ini bisa kita nol kan, maka angka kemiskinan Sintang akan turun menjadi kurang lebih 6 persen," ungkap Kaha.

Selain itu, Camat dan Kepala Desa juga diminta melakukan pembinaan intensif kepada warga yang termasuk ke dalam kemiskinan ekstrim ini.

"Dekatkan diri dengan mereka, bantu mereka supaya bisa memiliki penghasilan cukup, dan mereka bisa dikeluarkan dari orang yang termasuk ke dalam kemiskinan ekstrim," saran Kaha.

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved