Pekan Gawai Dayak

Lomba Menyumpit Semarakkan Pekan Gawai Dayak ke-37 Kalbar Tahun 2023

Lomba Menyumpit diikuti oleh 60 peserta putra, 32 peserta putri, dan 18 peserta undangan dari Sabah dan Sarawak.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Jovanka MC
Lomba menyumpit dalam Pekan Gawai Dayak ke-37 yang digelar di halaman depan Rumah Radakng, Senin 22 Mei 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Lomba Menyumpit merupakan salah satu ajang yang diperlombakan pada Pekan Gawai Dayak ke-37 Kalimantan Barat Tahun 2023 di depan Rumah Radakng, Kota Pontianak, Senin 22 Mei 2023.

Lomba Menyumpit diikuti oleh 60 peserta putra, 32 peserta putri, dan 18 peserta undangan dari Sabah dan Sarawak.

Ketua koordinator lomba olahraga tradisional, Danianus Petrus menyampaikan untuk mekanisme perlombaan sejumlah peserta diikuti baik dari yang daftar secara online maupun undangan yang diberikan dari pihak panitia.

Dirinya menjelaskan, yang menjadi kriteria penilaian Lomba Menyumpit ini adalah tembak tepat pada target sasaran tembak dengan rentang nilai terendah 10 poin hingga yang tertinggi 100 poin.

"Penilaian dalam lomba menyumpit menggunakan sistem nilai tertinggi, peserta yang menyumpit dengan skor tertinggi lah yang menjadi juara. Selain itu, ini kan namanya sumpit tembak tepat, jadi memang harus tepat di sasaran, dari penilaian angka terkecil 10 dan angka terbesar 100," jelasnya.

Lomba Pangka Gasing Curi Perhatian di Pekan Gawai Dayak 2023 Pontianak

Selama perlombaan, masing-masing peserta diwajibkan untuk mengenakan busana Dayak maupun aksesoris Dayak. 

Tiap peserta membawa sumpit dan damak masing-masing. Peserta juga diperkenankan membawa sumpit dan damak dengan bahan dan ukuran bebas.

Dalam perlombaan, jarak sumpit putra sejauh 30 meter dan jarak sumpit putri sejauh 20 meter, dengan posisi berdiri menyumpit lima damak dan posisi jongkok menyumpit lima damak.

Danianus menambahkan, untuk wilayah Kalimantan Barat di 14 Kabupaten/Kota sudah ada induk organisasi olahraga sumpit.

Lomba Menyumpit tidak hanya di Kalimantan Barat saja tetapi sudah menjadi olahraga di tingkat nasional.

"Kita ambil contoh saja, di Pontianak anggota aktif kita sebanyak 43 orang, mereka latihan biasanya seminggu sekali, atau kadang dua kali dalam seminggu," ujarnya. 

Sekda Ketapang Jadi Pembicara Seminar Nasional pada Pekan Gawai Dayak ke-XXXVII Provinsi Kalbar

Dengan adanya lomba ini, Danianus berharap permainan ini dapat lebih berkembang dan dikenal oleh masyarakat luar daerah Kalbar dan lebih banyak peminatnya, serta juga melestarikan tradisi budaya Dayak.

Sebagai informasi, banyak masyarakat adat di Indonesia memiliki sumpit antara lain masyarakat adat Dayak.

Pada zaman dahulu, anak sumpit (damak) diberi racun yang berasal dari getah ipuh atau pohon iren.

Penggunaan sumpit dengan cara ditiup.

Dari segi penggunaannya, sumpit memiliki keunggulan tersendiri karena dapat digunakan sebagai senjata jarak jauh dan tidak merusak alam karena bahan pembuatannya yang alami. 

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kota Pontianak Hari Ini Di sini 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved