Terkait Pembangunan Jalan, Midji: Memasuki Tahun politik, Sikapi Dengan Dewasa Kapan Harus Bertarung

Ia menjelaskan sampai saat ini sudah ada jalan provinsi di beberapa kabupaten yang sudah tuntas. Contoh di Kota Pontianak sudah dalam kondisi Mantap, Kubu Raya tahun ini selesai tinggal dilakukan peningkatan. Kemudian di Kabupaten Sambas, Kota Singkawang, Kapuas Hulu dan Mempawah.

“Artinya kita selesaikan yang bisa kita selesaikan. Kenapa daerah kota karena daerah kota merupakan pusat ekonomi, dan Kapuas Hulu adalah ujung Kalbar harus kita selesaikan juga. Saat ini jalan provinsi yang masih banyak rusak itu di Sintang dan Ketapang, kenapa karena jalan kabupaten diambil alih oleh Provinsi,”jelasnya.

Ia juga mengajak keterlibatan semua pihak untuk bersama berkolaborasi dalam pembsngunan infrastruktur jalan diantaranya untuk jalan-jalan yang ada dikawasan perkebunan maupun pertambangan di Kalbar.

“Saya bilang itu untuk daerah perkebunan semuanya, misalnya kita (Provinsi) bangun 6 KM, lalu misalnya masih ada sisanya itu silahkan perkebunan rawat supaya fungsional . Tapi mereka tidak komit, masak kita buat jalan perkebunan, mereka saja tidak mau komitmen,” tegasnya .

Namun demikian sebagai pemerintah dari satu kesatuan program pusat adalah program yang harus di sukseskan, dan perusahaan dalam hal ini juga harus melakukan kerjasama.

Bahkan dikatakannya, jika ingin menguji elektabilitasnya lewat pemberitaan jalan yang saat ini sedang ramai dibahas. Dikatakannya bahwa dalam sebulan saja akun media sosialnya telah dikunjungi sekitar 765 ribu pengikut.

“Ini khusus yang ribut masalah jalan dalam waktu seminggu ini saja Instagram saya followersnya naik 1000 lebih, dengan komentar 89 persen dari ribuan komentr semua mendukung dan memahami, serta objektif. Ini bagus sekali kalau mau kampanye dengan modal kampanye murah sekali,” jelasnya.

• Anggota DPRD Kalbar soal Sutarmidji Ajak Fokus Perbaiki Jalan Provinsi: Saya Setuju

Ia menegaskan memasuki tahun politik, sikapi dengan dewasa kapan harus bertarung, kapan harus bersinergi dan kapan harus berkompetisi.

“Politik ini saya selalu memberikan pencerahan. Saya akan baru nyeleneh sedikit kalau kritik yang disampaikan tidak objektif dan kadang saya jawab guyon saja. Tapi kalau kritik tidak ada tujuan tertentu biasa saja, tapi kalau meresponnya gimana-gimana pasti itu tujuannya politik,” jelasnya.

Midji mengatakan sudah tak asing dengan hal seperti itu, sebab dirinya sudah 43 tahun terjun ke dunia politik, yang tentunya sudah paham dan biasa. Akan tetapi dalam hal ini masyarakat lah yang harus diberikan pencerahan.

Ditempat terpisah, Kepala Dinas PUPR Provinsi Kalbar Iskandar Zulkarnaen menjelaskan tahun 2018 Pemprov telah menangani penanganan jalan sepanjang 59,7 kilometer yang terdiri dari pembangunan baru sepanjang 15,15 kilometer, peningkatan atau rekonstruksi sepanjang 35,24 kilometer serta pemeliharaan berkala sepanjang 9,30 kilometer yang menghabiskan anggaran sebesar Rp176 miliar lebih.

Dilanjutkan pada tahun 2019 sepanjang 71,63 kilometer untuk pembangunan sepanjang 20,32 kilometer dan peningkatan atau rekonstruksi jalan sepanjang 51,31 kilometer yang menghabiskan anggaran sebesar Rp214 miliar lebih.

Pada tahun 2020, meski diterpa pandemi Covid-19, Pemprov Kalbar tetap semangat melakukan pembangunan infrastruktur. Namun begitu, secara matematis kurang maksimal dari tahun-tahun sebelumnya, dikarenakan anggaran yang ada harus dialihkan untuk penanganan Covid-19.

Di mana, jalan yang ditangani Pemprov hanya sepanjang 17,49 kilometer yang terdiri dari pembangunan baru sepanjang 1 kilometer, peningkatan atau rekonstruksi sepanjang 10,81 kilometer, pelebaran jalan menambah lajur sepanjang 3,48 kilometer dan pemeliharaan berkala sepanjang 2,19 kilometer. Pekerjaan tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp51 miliar lebih.

• Follower Gubernur Sutarmidji Naik Drastis Setelah Muncul Polemik Jalan di Kalbar

Pada tahun 2021, Pemprov Kalbar kembali menggenjot pembangunan di sektor ini meski masih fokus menangani Covid-19. Namun secara angka, terjadi kenaikan yang cukup signifikan.