Khazanah Islam
Arti Hukum Fardhu Kifayah, Bagaimana Jika Seorang Muslim Shalat Jenazah Lebih dari Sekali
Contoh fardhu kifayah adalah seperti shalat jenazah, mengurus jenazah, mempelajari ilmu agama, menolong orang yang terkena musibah, dan sebagainya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada saat peristiwa Uhud, beliau meminta agar jenazah Hamzah ditutupi kain. Kemudian beliau menshalati Hamzah dengan 9 kali takbir. Kemudian ada beberapa jenazah lainnnya. Mereka ditata, lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menshalati mereka dan menshalati Hamzah bersama mereka. (HR. at-Thahawi dalam Ma’ani al-Atsar, 1/290)
Kedua hadis ini bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menshalati jenazah Hamzah lebih dari sekali. Bahkan menurut keterangan Ibnu Abbas, beliau melakukan Shalat Jenazah sebanyak 72 kali. Hamzah beberapa kali beliau shalati, sementara jenazah lain, sekali.
Hanya saja, kita tidak menjumpai shalat jenazah berulang semacam ini, selain di peristiwa Uhud. Sementara untuk kondisi normal lainnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya melakukan shalat jenazah sekali untuk para sahabatnya. Karena itulah, para ulama memahami bahwa yang sesuai sunah, shalat jenazah hanya sekali.
• Jumlah Rakaat, Waktu Terbaik dan Keutamaan Shalat Dhuha Lengkap Doa Arab Latin Serta Terjemahan
Ibnu Qudamah menjelaskan,
ومن صلى مرة فلا يسن له إعادة الصلاة عليها، وإذا صُلي على الجنازة مرة لم توضع لأحد يصلي عليها
Siapa yang sudah menshalati jenazah sekali, maka tidak dianjurkan untuk mengulangi shalat jenazah kedua kali. Jika jenazah telah dishalati sekali (berjamaah bersama semuanya), maka tidak diberi kesempatan bagi siapapun untuk menshalatinya (dengan jamaah kedua). (al-Mughni, 2/385)
Dalam Ensiklopedi Fiqh dinyatakan,
وعند الشافعية والحنابلة: تسن الصلاة على الجنازة لكل من لم يصل أولاً، سواء أكان أولى بالصلاة عليه أم لم يكن
Menurut Syafiiyah dan Hambali, dianjurkan menshalati jenazah bagi setiap orang yang belum menshalatinya di kesempatan pertama. Baik dia orang yang memiliki hubungn khusus dengan mayit atau orang biasa, yang tidak memiliki hubungan khusus dengan mayiit. (al-Mausu’ah al-Fiqhiyah, 16/40).
Sebelumnya perlu dicatat, dalam fikih shalat jenazah, yang paling berhak menjadi imam dalam shalat jenazah berjamaah adalah pemerintah setempat. Karena itu, sebagian ulama menyebutkan, apabila ada orang yang shalat jenazah sebelum shalat jenazah berjamaah yang diimami oleh pemerintah setempat, maka dia boleh mengulang shalatnya.
Sebagai contoh, di kampung x, Harjo sebagai kadesnya. Dia yang paling berhak memimpin jamaah shalat jenazah. Shalat jenazah secara serempak akan diselenggarakan setelah dzuhur di masjid.
Tiba-tiba Paijo dan Bejo datang melayat ke rumah duka, dan mereka langsung melakukan shalat jenazah jam 9 pagi. Maka nanti ketika jenazah dishalati serempak di masjid, Paijo dan Bejo boleh ikut shalat jenazah yang kedua.
Dalam Badai as-Shanai’ – kitab madzhab Hanafiyah –, dinyatakan,
ولا يصلى على ميت إلا مرة واحدة، لا جماعة ولا وحدانا عندنا، إلا أن يكون الذين صلوا عليها أجانب بغير أمر الأولياء، ثم حضر الولي فحينئذ له أن يعيدها
Tidak boleh menshalati jenazah kecuali hanya sekali, baik berjamaah atau sendiri-sendiri – menurut madzhab kami –. Kecuali bagi orang-orang yang tidak memiliki hubungan khusus dengan mayit, yang melakukan shalat, tanpa ada intrusksi dari keluarga mayit. Kemudian datang yang berhak mimpin jenazah berjamaah. Ketika itu, dia boleh mengulang shalat jenazah. (Badai as-Shanai’, 1/311).
AMALAN Malam Maulid 12 Rabiul Awal Mulai Baca Alquran Hingga Sejarah Perjalanan Nabi Muhammad SAW |
![]() |
---|
BACAAN Niat Shalat Jumat Perdana Bulan Rabiul Awal 1447 Hijriah Lengkap Keutamaan Shalat Jumat |
![]() |
---|
CONTOH dan Struktur Proposal Pengajuan Kegiatan Keagamaan Hari Besar Islam Maulid Nabi Muhammad SAW |
![]() |
---|
CONTOH Naskah Pidato Kegiatan Keagamaan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW |
![]() |
---|
CIRI-Ciri Kematian Khusnul Khotimah Lengkap Amalan Doa Diberikan Kematian Paling Baik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.