Idul Fitri

Apa Itu Hilal yang Selalu Diperdebatkan Jelang Hari Raya Idul Fitri?

Kata Hilal selalu menjadi buah bibir ketika memasuki awal Ramadhan hingga Syawal penentu Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2023.

Editor: Rizky Zulham
Dok. Kompas.com
Ilustrasi pantau hilal. Apa Itu Hilal yang Selalu Diperdebatkan Jelang Hari Raya Idul Fitri?. 

“Kondisi cuaca di tempat pengamatan hilal seperti cuaca mendung/berawan tebal, hujan/gerimis, atau badai/angin kencang akan memengaruhi keterlihatan hilal,” ungkapnya.

LIVE Hasil Sidang Isbat Lebaran Idul Fitri 2023 Resmi Diumumkan Kemenag di Link Berikut

Kemudian semakin baik kondisi dan semakin canggih alat yang digunakan, kemungkinan hilal dapat teramati lebih besar dibanding menggunakan alat sederhana.

Pengamat atau disebut juga dengan observer sangat berpengaruh dalam keputusan bahwa hilal sudah terlihat atau belum.

“Seseorang yang sudah berpengalaman dalam melaksanakan pengamatan hilal tentunya akan lebih besar unutk mendapatkan (melihat) hilal dibandingkan dengan seorang yang baru pertama melaksanakan pengamatan hilal,” jelasnya.

Himawan menerangkan, faktor lokasi pengamatan hilal pun menentukan pengamatan dapat melihat hilal atau tidak. Lokasi dengan arah ufuk barat (arah matahari terbenam) yang bersih dari halangan/obstacle akan lebih besar kemungkinannya untuk mendapatkan hilal dibandingkan dengan lokasi yang arah ufuk baratnya banyak dengan halangan.

“Lokasi pengamatan hilal biasanya ada di pantai yang arah ufuk baratnya bersih dari halangan,” ujarnya.

Potensi keterlihatan hilal

Himawan mengungkapkan, potensi keterlihatan atau visibilitas hilal pada Kamis 20 April 2023 masih sangat kecil.

Ketinggian hilal pada 20 April 2023 di Indonesia berkisar antara 0,75 derajat di Merauke (Papua) sampai dengan 2,36 derajat di Sabang (Aceh) dan elongasi di Indonesia berkisar antara 1,48 derajat di Waris (Papua) sampaidengan 3,09 derajat di Sabang (Aceh).

"Maka potensi keterlihatan hilal awal bulan Syawal 1444 H pada 20 April 2023 sangat kecil,” kata dia.

Namun, pihaknya masih akan terus berusaha untuk mendapatkan citra hilal pada tanggal 20 April 2023 sebagai penanda 1 Syawal 1444 H.

Ia menjelaskan, jika pada sidang isbat pada Kamis 20 April 2023 yang melaksanakan rukyat atau pengamatan keterlihatan hilal di seluruh Indonesia tidak ada yang melihat hilal, maka Ramadhan 1444 H digenapkan menjadi 30 hari.

“Sehingga 1 Syawal 1444 H akan bertepatan dengan tanggal 22 April 2022,” tuturnya.

Namun, jika ternyata pada sidang isbat Kamis (22/4/2023) ada petugas atau tim yang melihat hilal, maka 1 Syawal jatuh pada Jumat (21/4/2023).

“Sesuai tugas pokok dan fungsinya, yang berhak menetapkan tanggal 1 Syawal 1444H adalah Kementerian Agama RI,” tandasnya.

SIKAP Maruf Amin Soal Lebaran 2023 Beda Hari Pemerintah dan Muhammadiyah

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved