Karhutla Kalbar

Headline Hari Ini: Kualitas Udara Sangat Tidak Sehat, Titik Hotspot Mulai Bermunculan di Kalbar

Melalui laman resminya, BMKG Kalbar menginformasikan bahwasa kualitas udara di Kabupaten Kubu Raya masuk ke dalam kategori sangat tidak sehat.

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ferlianus Tedi Yahya
Tampak stakeholder terkait melakukan pendinginan terhadap lahan yang sempat terbakar yang beralamat di Sekunder C Ujung, Desa Rasau Jaya Umum, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Minggu, 16 April 2023. 

Kapolres Kubu Raya, AKBP Arief Hidayat mengungkapkan setelah mendapatkan laporan adanya karhutla, pihaknya langsung bergegas mendatangi lokasi dan langsung melakukan upaya pemadaman api yang sempat membara.

"Kegiatan kita hari ini dari Polres Kubu Raya, Polsek, Polda, Brimob, pemadam kebakaran swasta, Manggala Agni, kemudian stakeholder terkait di bidang kebakaran hutan dan lahan melaksanakan proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan di wilayah kecamatan Rasau Jaya," katanya.

Dengan adanya gerak cepat yang dilakukan oleh anggota kepolisian dan unsur terkait, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi berhasil dikondisikan, sehingga tak semakin menyebar.

AKBP Arief juga mengatakan, sementara ini pihaknya sedang melakukan pemetaan terhadap luas lahan yang terbakar. Namun untuk saat ini diperkirakan seluas 4 hektare.

"Kita masih mengumpulkan data, berapa luas lahan yang terbakar dan kita juga masih lakukan upaya pendinginan setelah dilakukan pemadaman," jelasnya.

Nihil Hujan hingga Muncul Titik Hotspot, Kadis LH Pontianak: Kualitas Udara Masuk Kategori Sedang

Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalbar, Daniel, menjelaskan, pihaknya dan jajaran BPBD kabupaten/kota sedang melakukan groundcheck berdasarkan hotspot yang dikeluarkan oleh BMKG Kalbar.

"Sampai pagi ini belum ada laporan, BPBD kabupaten/kota sedang melakukan groundcheck berdasarkan titik panas yang dikeluarkan oleh BMKG," ucapnya.

Lebih lanjut, berdasarkan data yang dimiliki BPBD Kalbar, kata Daniel, terdapat 332 desa/kelurahan di 14 kabupaten/kota yang memiliki potensi cukup tinggi terjadinya karhutla.

"332 desa/kelurahan potensi karhutla dalam pengawasan BPBD provinsi/kabupaten/kota," ungkapnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas, Marjuni, mengungkapkan, pihaknya telah menetapkan siaga karhutla sejak awal 2023.

"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sambas sejak dari awal tahun 2023 telah menetapkan siaga kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sambas," jelas Marjuni.

Marjuni menyebutkan sejumlah wilayah di Kabupaten Sambas yang rawan terjadi karhutla pada umumnya dengan daerah bergambut, yakni Jawai, Selakau Tua, dan Paloh.

"Berdasarkan informasi dari BMKG via Manggala Agni wilayah kecamatan di Kabupaten Sambas yang rawan terjadi karhutla di antaranya Jawai, Paloh, dan Selakau Timur yang umumnya didominasi daerah bergambut," ungkapnya.

Pihaknya saat ini telah mengimbau kepada kecamatan hingga pemerintahan desa untuk tetap siaga terhadap karhutla.

"Kami tengah menyiapkan imbauan ke kecamatan dan desa untuk tetap siaga terhadap karhutla," tegasnya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved