Hibahkan 9 Miliar Rupiah, Sutarmidji Harap Gedung Markas Besar PMI Kalbar Selesai dalam 5 Bulan

Untuk diketahui bahwa lahan yang digunakan ini sebelumnya merupakan Kantor UPT Perbenihan Tanaman Hutan dan dilikuidasi pada tahun 2017.

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK/Adpim
Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji melakukan Peletakan Batu dan Pemancangan Tiang Pertama tanda dimulainya pembangunan Markas Besar Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Kalimantan Barat yang berlokasi di Jalan Sutoyo Pontianak, pada Kamis 6 April 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji melakukan Peletakan Batu dan Pemancangan Tiang Pertama tanda dimulainya pembangunan Markas Besar Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Kalimantan Barat yang berlokasi di Jalan Sutoyo Pontianak, pada Kamis 6 April 2023 pagi.

Dalam pidatonya Gubernur Kalbar mengutarakan, bahwa pembangunan Markas Besar PMI Provinsi Kalbar dalam rangka memberikan fasilitas sarana dan prasarana penunjang operasional PMI Provinsi Kalbar.

Hal ini dikarenakan gedung markas PMI saat ini digunakan yang terletak di Jalan KH Ahmad Dahlan sudah tidak memadai juga status kejelasan kepemilikan tanah masih belum jelas.

“Kenapa kita pilih letaknya disini, karena tanah di sana itu perlu lagi disertifikatkan dan sebagainya, prosesnya bisa memakan waktu lama. Nantinya di sana mungkin sebagai gedung gudang, tempat penyimpanan peralatan dan sebagainya, tapi disini nanti sebagai tempat operasional utamanya,” ungkap Sutarmidji.

Baca juga: Agus Subardi Raih Penghargaan Top CEO BPR se-Indonesia, BPR Khatulistiwa Boyong 3 Top BUMD 2023

Ia menambahkan, bahwa awal pembangunan Markas Besar PMI Provinsi Kalbar yang rencananya dibangun di daerah Jalan dr Sutomo atau bekas Kantor Balitbang Provinsi Kalbar, namun dirinya berpendapat lokasi tersebut kurang strategis.

“Awalnya kita mau di Jalan dr. Sutomo tapi terlalu jauh, karena menurut saya disini lebih bagus sebab bersebelahan dengan Kantor BPBD Kota Pontianak sehingga kalau ada kegiatan bisa disinergikan dengan PMI. Kemudian dekat juga dengan PMI Kota Pontianak, Polsek Pontianak Selatan sehingga bisa terpadu ketika penanganan bencana,” kata Sutarmidji.

Menurut Midji, pembangunan Markas Besar PMI Provinsi Kalbar perlu dilakukan, karena PMI merupakan lembaga yang vital.

PMI sangat menyentuh langsung masyarakat.

“Kalau PMI Kota Pontianak itu kebutuhan darahnya kalau tidak salah saya sekitar 2.000 hingga 3.000 kantong darah selama satu bulan. Kemudian bencana yang terjadi saat ini dimana-mana, sehingga PMI Provinsi Kalbar perlu juga bergerak untuk menanganinya. Tak hanya itu saja kita juga bisa saling bersinergi baik PMI di Kabupaten/Kota hingga Provinsi," katanya.

Target pembangunan Markas Besar PMI ia harapkan segera beroperasi.

"Mudah-mudahan selesai dalam lima bulan karena markas di sana itu tidak layak sedangkan PMI Provinsi ini sekarang sudah bergerak ke daerah-daerah membantu pemda menangani bencana - bencana di daerah - daerah,” tegasnya.

Sedangkan untuk pembiayaan pembangunan tersebut, Gubernur Kalbar mengutarakan bahwa alokasi biayanya dari hibah Pemprov Kalbar.

“Untuk biayanya sekitar Rp9 Miliar dari hibah APBD Pemprov Kalbar, yang terdiri dari Gedungnya 12 x 28 meter persegi, kemudian Aulanya sekitar 16 x 32 meter persegi, untuk bangunannya Insya allah lebih murah. Sebab lembaga PMI ini semi Pemerintah Daerah," ujarnya.

Bahkan di daerah-daerah lain seperti di pulau jawa kata Midji, PMI mendapatkan hibah sekitar Rp20 Miliar.

Selama ini dana hibahnya hanya sekitar Rp500 juta hingga Rp1 Miliar saja. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved