Kultum di Masjid Muhtadin Untan, Muhajirin Yanis Ungkap Puasa Melatih Kita Memiliki Energi Positif

Mereka bicara seperlunya, hanya dengan kalimat yang singkat, tetapi nasihatnya selalu didengar

Editor: Jamadin
Humas Kemenag Kalbar
Kakanwil Kemenag Kalbar, Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I ketika menyampaikan kultum di Masjid Muhtadin Untan, Senin 27 Maret 2023 sebelum Shalat Tarawih. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Puasa merupakan mata pelajaran tua, yang diberikan Allah Subhanahu wata’ala kepada umat manusia.

Puasa bukan hanya diperintahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dan umatnya.

Namun, sejak zaman dahulu, Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berpuasa. Sebagaimana ayat yang sering kita dengarkan dalam al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 183.

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”.

Keutamaan Shalat Tarawih Malam ke-9 Bulan Puasa Ramadhan bagi yang Mengamalkannya


Hal itu dijelaskan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I ketika memberikan kultum (kuliah tujuh menit) sebelum Shalat Tarawih di Masjid Muhtadin Universitas Tanjungpura (Untan) pada Senin 28 Maret 2023 malam.


“Bulan puasa merupakan bulan pendidikan, yang disiapkan Allah kepada hamba-Nya. Diharapkan dengan puasa itu, kita menjadi orang yang bertaqwa. Selain itu, tentu puasa diharapkan dapat berimbas efek positif, yang harus terus melekat dalam diri kita. Yakni memberikan energi positif kepada kita semua.

Menurut hukum energi, jelas Muhajirin Yanis, orang yang dengan energi lebih rendah, maka ia cenderung merendahkan orang lain dan iri hati. Selalu berburuk sangka. Tidak ada orang lain yang benar, kecuali dirinya.

Orang dengan energi yang setara, cenderung saling menyintai,menyukai, dan mengagumi. Bahkan orang yang memiliki energi lebih tinggi akan lebih memahami, mendukung atau menoleransi oranglain.

“Energi yang lebih tinggi, bisa kita lihat pada tokoh-tokoh agama dan masyarakat. Mereka bicara seperlunya, hanya dengan kalimat yang singkat, tetapi nasihatnya selalu didengar,” terang Muhajirin Yanis.

Itulah sebabnya, lanjut Muhajirin Yanis, puasa salahsatu tujuan utamanya mendidik dan melatih kita agar dapat mengumpulkan energi-energi positif.

Kita diharapkan dapat menahan diri dari segala perbuatan tercela. Kita diharapkan supaya dapat lebih bersabar. Agar dapat terkumpul lebih banyak energi positif.


Ingat saja, kita sudah memasuki hari kelima bulan Ramadhan. Kita laksanakan puasa ini dengan keimanan, ketaqwaan, keikhlasan dan kegembiraan. Itulah yang melahirkan energi positif, sehingga hal godaan harus makan ketika lapar, harus minum ketika haus, mampu kita melewati godaan itu, karena terkumpul energi positif.

“Energi positif harus tetap kita pelihara hingga selesai bulan Ramadhan. Agar memasuki bulan lain, setelah selesai bulan Ramadhan, kita memiliki energi yang setara atau bahkan energi yang lebih tinggi. Tidak saling menghujat dan tidak saling menyalahkan orang lain. Sifat orang bertaqwa adalah bersabar dan berkata baik. Itulah tujuan akhir puasa adalah agar menjadi orang yang bertaqwa,” tegas Muhajirin Yanis.

 

Tampak hadir Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji, S.H., M.Hum, Sekretaris Daerah Kalbar, dr. Harisson, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Kalbar H. Kaharudin, S.Ag, Kabid Penaiszawa H. Rohadi, M.Si serta ratusan jemaah lainnya.

Mereka sangat antusias mendengarkan kultum orang nomor satu di Kanwil Kemenag Kalbar tersebut.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved