Apa Itu Late Capitalism yang Ramai Dibahas di Media Sosial? Suatu Kondisi Mempengaruhi Gaya Hidup

Media sosial akhir-akhir ini tengah dihebohkan dengan pembahsana mengenai Late Capitalism,

Editor: Jimmi Abraham
KOMPAS
Ilustrasi media sosial - Berikut ini penjelasan mengenai  Late Capitalism yang sedang ramai dibahas di media sosial. 

David Aviles mengungkapkan bahwa Late Capitalism belum menyebar luas meski telah ditulis secara gamblang oleh Sombart.

Istilah ini baru menyebar luas ketika muncul buku berjudul “Late Capitalism” (terbitan 1975) yang dikarang oleh Ernest Mandel.

Dalam buku itu, dijelaskan David Aviles, Mandel menggunakan Late Capitalism untuk menggambarkan kondisi ekspansi ekonomi setelah perang dunia kedua.

Kondisi tersebut meliputi kemunculan perusahaan multinasional, pertumbuhan sirkulasi modal global, serta peningkatan keuntungan perusahaan dan kekayaan individu tertentu terutama di negara-negara Barat.

Late Capitalism dalam kacamata Mandel yang dijabarkan David Aviles tidak merepresentasikan perubahan esensi dari sistem kapitalisme.

Pengguna Twitter Ramai Beralih ke Mastodon, Ini Alasannya

Menurut David Aviles  Late Capitalism hanya sebuah era baru yang ditandai dengan ekspansi dan akselerasi kapital.

Istilah Late Capitalisme memiliki makna yang cukup relevan dengan kondisi sekarang, baru dicetuskan oleh Fredric Jameson lewat bukunya yang berjudul “Postmodernism or the Cultural Logic of Late Capitalism” (terbitan 1991).

Dalam penjelasan Jameson, David Aviles menuliskan bahwa Late Capitalism adalah sistem ekonomi pasca-industri, di mana barang non-material (tak berwujud atau abstrak) seperti gaya hidup dapat dikomodifikasi (dibuat agar dapat ditukarkan atau diperdagangkan) dan dikonsumsi.

Pada Late Capitalism yang memiliki corak sistem ekonomi seperti itu, barang non-material dapat diproyeksikan atau dikomodifikasi sedemikian rupa melalui tokoh publik dan dibagikan lewat berbagai kanal, termasuk sosial media.

Dengan adanya proses komodifikasi pada barang non-material dalam Late Capitalism, tak heran apabila pengguna di media sosial banyak yang menggunakan istilah ini untuk menggambarkan suatu kondisi yang dapat mempengaruhi gaya hidupnya.

Itulah penjelasan mengenai Late Capitalism yang tengah menjadi sorotan. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved