Pengguna Twitter Ramai Beralih ke Mastodon, Ini Alasannya

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Banyak perubahan yang terjadi di Twitter setelah Elon Musk mengambil alih pada akhir Oktober lalu.

Kemudian banyak pengguna Twitter yang mencari alternatif platform lain.

Nah, salah satu platform yang menjadi media sosial favorit baru warganet Twitter adalah Mastodon.

Alasan pindah dari Twitter misalnya, fitur centang biru (akun terverifikasi) yang kini masuk ke paket Twitter Blue dengan biaya langganan 7.99 dollar AS (sekitar Rp 124.760) per bulan.

CEO and lead developer Mastodon, Eugen Rochko mengeklaim Mastodon mengalami pertumbuhan pesat sejak Elon Musk membeli Twitter.

• Meta Siapkan Media Sosial Baru Untuk Menyainggi Twitter

Klaim itu disampaikan dalam sebuah postingan di Mastodon.

Rochko mengatakan, hampir 500.000 pengguna bergabung dengan Mastodon sejak 27 Oktober, hari yang sama akuisisi Twitter oleh Musk rampung.

Pertumbuhan pengguna baru juga turut meningkat.

Sebelum 27 Oktober 2022, jumlah pendaftar baru hanya sekitar 60-80 entri per jam.

Setelah tanggal tersebut, jumlah pendaftar baru mencapai ribuan per jam.

Rochko juga mengeklaim Mastodon telah memiliki 1 juta pengguna aktif bulanan (monthly active user) per Senin 7 November 2022.

Capaian ini menjadi sejarah baru bagi Mastodon yang baru diluncurkan enam tahun lalu.

Lantas, apa sebenarnya Mastodon? Apa bedanya dengan media sosial lain? Apa itu Mastodon?

Mastodon adalah jejaring sosial terdesentralisasi dan bersifat terbuka (free open-source secentralized social media platform).

• Cara Cepat dan Mudah Membuat VN Untuk Status WhatsApp

Eugo Rochko meluncurkan Mastodon tahun 2016 lalu.