Dewan Adat Dayak Kalimantan Barat Buka Posko Bantuan untuk Korban Banjir

Selain bantuan kebutuhan pangan dan uang, Posko Bantuan Banjir DAD juga menerima pakaian layak pakai, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Bisa b

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERLIANUS TEDI YAHYA
Posko penanganan bantuan korban banjir yang berada di Rumah Betang, Jalan Soetoyo Pontianak, yang tah dibukasejak Sabtu, 11 Maret 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Barat membuka posko penanganan bantuan korban banjir di Rumah Betang, Jalan Soetoyo Pontianak. Posko ini dibuka sejak Sabtu, 11 Maret 2023.

Koordinator Penanggulangan Bencana DAD Kalbar, David Oendoen mengungkapkan, Posko Bantuan Banjir ini mengumpulkan donasi dari seluruh warga Kalimantan Barat yang peduli terhadap korban banjir.

"Bantuan bisa berupa kebutuhan bahan pangan seperti mie instan, gula, kopi, beras, dan kebutuhan dapur lainnya. Donasi bisa juga berupa uang yang diserahkan lewat posko atau transfer ke rekening," kata David pada Rabu, 15 Maret 2023.

Selain bantuan kebutuhan pangan dan uang, Posko Bantuan Banjir DAD juga menerima pakaian layak pakai, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Bisa berupa selimut dan kebutuhan sandang lainnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga menerima donasi berupa obat-obatan untuk warga yang terdampak banjir.

Senang dapat Bantuan, Warga Desa Bukit Segoler Sambas Cerita Rumahnya Dimasuki Ular Saat Banjir

"Kami mengajak semua orang untuk peduli dalam meringankan beban keluarga-keluarga yang menjadi korban banjir," katanya.

Ketua DAD Kalbar, Cornelius Kimha juga mengundang para donatur untuk peduli terhadap korban banjir di daerah ini.

"Kami mengajak semua orang untuk bersimpati. Mari kita sama-sama peduli terhadap mereka yang menjadi korban banjir dan mereka membutuhkan bantuan dari kita semua," katanya.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalbar, hingga 14 Maret 2023, ada lima kabupaten/kota yang dilanda banjir, yakni Bengkayang, Sambas, Landak, Kapuas Hulu, dan Singkawang, dari jumlah itu, 27 kecamatan dengan 82 desa/kelurahan yang terdampak.

Warga yang terdampak mencapai 23.213 kepala keluarga atau 86.570 jiwa. Ada 23.218 unit rumah yang terdampak banjir.

Banjir disebabkan karena curah hujan yang tinggi selama beberapa hari. Hal itu membuat sejumlah wilayah tergenang banjir. Pemerintah Provinsi Kalbar juga sudah menyiagakan unit kerja untuk membantu daerah yang terdampak banjir. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved