BNI Dukung UMKM Binaan Tembus Pasar Internasional, Lindungi Transaksi Melalui Later of Credit

Rika menegaskan melalui LC, produk-produk yang diekspor UMKM semuanya pembayarannya dijamin oleh bank dan bank akan melakukan pembayaran.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/MASKARTINI
Owner Anjabyl, Owner Philip Chocholate dan Azman Songket bersama management Bank BNI Cabang Pontianak menunjukkan produk. 

Selama ini, Erwan sudah terbiasa dengan ekspor songket terutama ke Brunei Darussalam. Namun ia ingin pasarnya kian luas. Selama ini Erwan mengaku untuk negara tetangga owner Azman songket yang langsung pergi mengantar produk.

Peminat sebenarnya kata Erwan cukup tinggi diantaranya Amerika dan Malaysia.

"Kain kami sudah dipakai artis. Kami tetap lebih murah karena tangan pertama. Kedepannya harapan kami, pengrajin fokus membuat produk dan BNI bisa membantu memperluas pemasaran," harapnya.

Pemilik Brand Anjabyl, Wati produsen kerajinan tangan berbahan kulit kayu kepuak mengeluhkan kendala pengiriman produk ke luar negeri yang selama ini melalui kurasi.

"Kadang bingung ngurus karantina dan pengirimannya. Jadi untuk customer Jerman harus menunggu lama karena saya bawa pas ke Swiss. Karena di beberapa negara Eropa, kayu kepuak termasuk dilindungi," jelasnya.

Ia mengaku selama ini, untuk transaksi luar negeri ia selalu difasilitasi oleh Dekranasda, BNI, dan Bank Indonesia.

"Harapannya dengan adanya BNI yang memfasilitasi, kami tidak ragu mengirim produk. Sehingga kami fokus membuat produk," pungkasnya.

Owner Philip Chocholate Kubu Raya, Philip Martanto mengatakan tujuan jangka panjang memang untuk ekspor, apalagi produk coklat mengangkat kearifan lokal tapi punya orientasi global.

"Penyuka coklat banyak di dunia meskipun di Indonesia masih sedikit. Itu yang saya bidik. Coklat sebagai kotak pesan, lewat coklat saya bisa gandeng lidah buaya, kopi dan sebagainya.

Ia pernah mendapatkan pesanan dari luar tetapi ragu penipuan. Kendala lain, kepercayaan untuk pembayaran antara dua pihak.

"Kita tidak mungkin kirim kalau belum full, minimal DP. Jadi ekspor masih sebatas trial, dibeli orang luar sudah biasa tapi bukan dalam skala yang banyak misalnya saat pameran di Turki, Singapore, Malaysia. Namun untuk kontinyu belum," ungkapnya. (*)

Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved