Upaya Pengelolaan Sampah di Pontianak Menjadi Pembangkit Listrik Hingga Kawasan Destinasi Wisata
"Fungsi TPS3R ialah sampah yang ada tidak langsung dibuang ke TPA, tapi dipilah dulu, seperti sampah pasar tidak semua masuk ke TPA, tapi ada kita jad
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) Kota Pontianak, Syarif Usmulyono menjelaskan tentang upaya-upaya Pemerintah Kota Pontianak dalam mengelola dan mengurangi sampah di Kota Pontianak Kalimantan Barat.
Pasalnya jumlah sampah per harinya di Kota Pontianak cukup tinggi yaitu mencapai hingga 400 ton, baik sampaj dari rumah tangga, restoran, perhotelan dan lainnya.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA .
Hal ini dilakukan melalui inovasi Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) untuk mengurangi, menggunakan dan daur ulang sampah yang ada.
Saat ini terdapat 7 unit TPS3R di Kota Pontianak. Lima diantaranya milik Pemkot Pontianak dan dua unit milik swasta dibawah binaan DLH Kota Pontianak.
"Fungsi TPS3R ialah sampah yang ada tidak langsung dibuang ke TPA, tapi dipilah dulu, seperti sampah pasar tidak semua masuk ke TPA, tapi ada kita jadikan seperti pupuk manggot, bahan bakar, kemudian untuk sampah organik kita jadikan gas," ujarnya, Rabu 22 Februari 2023.
• Kadivpas Dorong Lapas dan Rutan di Kalbar untuk Tingkatkan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan
"Sehingga TPA ini menjadi tempat pembuangan sampah akhir yang memang menjadi tempat sampah sudah tidak bisa kita gunakan lagi," terangnya.
Ia mengatakan, TPA yang tingginya sudah mencapai 8 meter kemudian ditutup tanah dan tanami dengan tanaman hijau. Bahkan kata Kadis LH, program Pemkot Pontianak saat ini adalah menjadikan TPA sebagai tempat destinasi wisata berbentuk bukit yang tempatnya bersih, hijau dan nyaman untuk dikunjungi.
"Dan kita juga berikan edukasi kepada para pelajar bahkan TPA di Pontianak Utara itu sudah digunakan oleh masyarakat untuk tempat foto prewedding," katanya.
Dirinya pun memastikan, bahwa terus berbenah yaitu dengan menyiapkan Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebagai sarana untuk mengolah limbah cair sehingga air lindi yang merupakan suatu cairan yang dihasilkan dari pemaparan air hujan dan lainnya dari timbunan sampah tidak masuk ke lahan masyarakat, akan tetapi air lindi tersebut terlebih dahulu dialirakan ke IPAL, setelah itu baru dilepas ke aliran ke lahan masyarakat.
"Dalam hal ini kita terus memonitoring dengan pembuatan sumur pantau atau kolam yang diisi dengan ikan, kalau ikannya mati berarti IPAL nya bermasalah. Namun sampai saat ini ikannya masih hidup. Artinya IPAL itu masih berfungsi dengan baik," jelasnya.
"Disamping itu, kami juga memantau dengan membuat sumur sebanyak 17 sumur di sekitar TPA ini dan setiap bulan kita ambil sampel untuk menunjukkan bahwa tidak terjadi masalah pada tanah masyarakat," tukasnya.
Selain itu, Pemkot Pontianak telah merencanakan untuk menjadikan sampah ini sebagai energi baru terbarukan atau pembangkit listrik.
Kata Kadis LH Pontianak, pihaknya telah melakukan MoU dengan pihak ketiga.
Namun memang kata dia, untuk pengelolaan ini tergantung dari pihak ketiga.
pembangkit listrik
Pengelolaan
sampah
Lingkungan Hidup
Dinas
destinasi wisata
Syarif Usmulyono
Kepala
Pontianak
Kalimantan Barat
Kalbar
Februari
2023
Gadai Emas di Pegadaian Berapa Harganya? Ini Syarat, Biaya, dan Cara Cepat Cairkan Dana |
![]() |
---|
Daftar Bansos Online 2025 Lewat HP: Panduan Lengkap & 8 Jenis Bantuan Pemerintah saat Ini |
![]() |
---|
Penerbangan Pontianak–Malaysia Kembali Dibuka 12 September, Tiket Mulai Rp 467 Ribu |
![]() |
---|
Penjualan Beras Non-SPHP Menurun, Pedagang : Warga Pilih SPHP karena Harga Lebih Murah |
![]() |
---|
Harga Beras Mulai Naik. DPRD Suriansyah : Operasi Pasar Bisa Menjadi Solusi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.