Pengrajin Suvenir Khas Sanggau Kapal Bandong Akui Pemesanan Cukup Tinggi Tiap Bulan
M Yusuf meneruskan warisan ayahnya dikediamannya yang beralamatkan di Jalan Pantai Sekayam, Kelurahan Tanjung Sekayam, Kecamatan Kapuas.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sentana, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Kalbar, M Yusuf yang juga pengrajin suvenir khas Sanggau yaitu Kapal Bandong komitmen untuk meneruskan warisan sang ayah M Rifai yang dikenal sebagai seniman sekaligus budayawan di Kabupaten Sanggau.
Diketahui, M Rifai sejak puluhan tahun lalu melestarikan suvenir tersebut hingga dirinya sudah tidak bisa maksimal lagi membuat kapal bandong seiring dengan usianya yang sudah mencapai 84 tahun.
M Yusuf pun mengambil mandat untuk meneruskan warisan sang ayah dikediamannya di Jalan Pantai Sekayam, Kelurahan Tanjung Sekayam, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau.
Yus sapaan akrabnya mengatakan, pesanan terhadap souvenir kapal bandong tersebut cukup tinggi, sehingga dengan sedikit pengetahuan dan keahlian yang diperolehnya dari sang ayah, dia kemudian melanjutkan bisnis souvenir tersebut.
"Sekitar 10 pesanan setiap bulan. Jadi, saya punya sedikit keahlian yang diwariskan beliau, karena bagaimanapun juga souvenir ini ciri khas yang dimiliki, bukan hanya oleh masyarakat Sanggau tapi juga masyarakat di Kalimantan Barat," katanya, Rabu 22 Februari 2023.
• Jadi Keynote Speaker Pada Sosialisasi Pemilu 2024, Wabup Sanggau Ingatkan Masyarakat Tak Golput
• Update Stok Darah di PMI Sanggau Hari Ini 21 Februari 2023
Yusuf menjelaskan, untuk membuat souvenir kapal bandong ukuran kecil dibutuhkan waktu selama tiga hari, sementara yang ukuran besar dibutuhkan waktu satu bulan.
"Terkait harganya, yang kecil itu Rp 250 ribu rupiah, yang besar Rp 350 ribu rupiah. Dan untuk pemasarannya, biasanya kita ada langganan yang datang megambil. Kalau untuk di pasar, kita jual di Toko Angkasa Jaya," jelasnya.
Yusuf mengakui, sang ayah yang konsen terhadap seni dan budaya daerah menjadi penyemangat dirinya untuk melanjutkan warisan sang ayah tersebut. Tetapi, ia mengakui mengalami kendala dalam memenuhi pesanan, yaitu kekurangan tenaga untuk memproduksi souvenir kapal bandong.
"Harapan kami instansi terkait mau melatih anak-anak muda kita dibidang kerajinan ini. Kami siap membantu, terus terang kami kekurangan tenaga untuk memenuhi pesanan," ujarnya.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News
Kelompok Sadar Wisata
Pokdarwis
sentana
Kecamatan Kapuas
Kabupaten Sanggau
M Yusuf
kapal bandong
suvenir
Musdes Desa Noyan Rumuskan RKPDDes 2026, Fokus pada Infrastruktur dan Peningkatan SDM |
![]() |
---|
Polsek Kapuas Lakukan Ground Check 23 Titik Hotspot untuk Pastikan Api Terkendali |
![]() |
---|
Kejari Sanggau Bersama Dinkes Laksanakan Kegiatan Bakti Adhyaksa Untuk Kesehatan Anak Negeri |
![]() |
---|
Anggota DPRD Dicky Harap Perbaikan Gedung SDN 19 Tanjung Periuk, Dikbud: Prioritas Renja Tahun 2026 |
![]() |
---|
Sosok Arif Joni Prasetyo Anggota DPRD yang Tegas Minta BGN Bertindak di Kalbar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.