Gubernur Sutarmidji Minta Perusahaan di Kalbar Salurkan CSR untuk Bantu Penanganan Stunting
“Nah mereka (Perkebunan dan pertambangan) itu yang akan kita minta CSR-nya untuk diarahkan sebagian besar untuk penanganan stunting. Kalau misalnya gi
Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
“Akan tetapi masih akan saya kumpulkan terus datanya, baru saya bisa sampaikan.
Intinya, Sutarmidji menginginkan masing-masing desa itu harus mempunyai data lengkap, by name by adress. Apabila sudah ada itu, maka akan lebih mudah melakukan tindakan, serta penanganannya pun menggunakan indikator yang sudah ada.
“Sebenarnya kalau mau berkolaborasi, tidak ada yang sulit. Contohnya, kita punya desa mandiri cuma 1 di tahun 2018. Saya canangkan program ini, sekarang kita punya 586 desa mandiri di Kalbar. Di mana yang desa mandirinya banyak, kecepatan daerah itu menghilangkan desa sangat tertinggal dan desa tertinggal, itu stuntingnya pasti turun,” ungkapnya.
Ia mencontohkan di Kabupaten Kubu Raya, begitu sudah tidak ada desa sangat tertinggal dan desa tertinggal, lompat jadi banyak desa maju dan desa mandiri, dan desa berkembangnya sudah tinggal sedikit lagi, maka turunnya (Stunting) drastis.
“Kemudian hal lainnya terkait sarana dan prasarana. Misalnya kita bicara soal periksa kehamilan, kalau di desa tidak ada USG portable susah juga. Nanti masyarakat ke bidan, ke dukun. Padahal alatnya tidak mahal. Kalau misalnya 1 desa ada 1 alat itukan tidak berat, itu juga harus disiapkan,” tegasnya.
Ia menyampaikan salah satu tugas dari Wagub Ria Norsan sebagai Ketua TPPS Provinsi ini hanya menggedor pemerintah kabupaten/kota.
“Jadi kita di provinsi ini hanya menggedor saja,” pungkasnya.
Pada kegiatan ini juga dihadiri oleh Eny Gustina, selaku Deputi Bidang Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana BKKBN, Wagub Ria Norsan selaku Ketua TPPS Provinsi Kalbar,Pejabat BKKBN Provinsi hingga Kabupaten Kota, Tim Satuan Tugas Percepatan Penurunan Stunting Kalimantan Barat hingga kabupaten kota, Perwakilan Kepala Daerah tiap kabupaten kota, serta Forkopimda Provinsi Kalbar, dan stake holder terkait.
Berikut Data Stunting SSGI tahun 2022 Tingkat Kabupaten Kota se-Kalbar:
Provinsi Kalbar : 27,8 persen
Kubu Raya: 27,6 persen
Sintang : 18,7 persen
Melawi : 44,1 persen
Sambas : 30,5 persen
Mempawah: 25,1 persen
Kapuas Hulu: 37,9 persen
Landak : 32,5 persen
Bengkayang : 30,1 persen
Sekadau : 35,5 persen
Sanggau : 32,5 persen
Kayong Utara: 25,1 persen
Kota Pontianak: 19,7 persen
Ketapang: 22,3 persen
Kota Singkawang : 23,5 persen (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
stunting
Midji
Sutarmidji
Gubernur
perusahaan
CSR
penanganan
Pontianak
Kalimantan Barat
Kalbar
Februari
2023
5 Fakta Gunung Niut Bengkayang Jarang Ditaklukan Pendaki, Ada Pantangan & Dikeramatkan Suku Dayak |
![]() |
---|
Siwas Polres Kapuas Hulu Laksanakan Asistensi ke Polsek Jajaran |
![]() |
---|
Empanang Siap Deklarasi ODF, Camat Tegaskan Dukungan dan Koordinasi dengan Bupati Kapuas Hulu |
![]() |
---|
4 Gunung dan Bukit Populer di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat Lengkap Ketinggian |
![]() |
---|
Gubernur Kalbar Jadikan Adipura Instrumen Keberhasilan Kabupaten/Kota Dalam Mengelola Sampah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.