Mampukah Aturan QR Code MyPertamina Tekan Kasus Penimbunan Minyak Indonesia?
Pemerintah melalui QR Code MyPertamina menerapkan aturan pembatasan pembelian BBM jenis Solar dan berlanjut ke Pertalite.
Sugeng mengatakan, pengendalian harus dilakukan lantaran pemerintah menggunakan mekanisme terbuka dalam BBM subsidi, sehingga yang disubsidi adalah barang, dalam hal ini BBM, bukan penerima.
“Ada konsekuensi subsidi terhadap barang. Solar nonsubsidi sekarang Rp 18.000 per liter, sementara harga subsidi Rp 6.900 per liter jauh sekali gapnya. Makanya disebut mekanisme pasar yang menyimpang," ujar Sugeng.
Sugeng berharap, melalui implementasi MyPertamina, pemerintah dapat mendata penerima manfaat BBM bersubsidi, dan bantuan dari negara dapat langsung diterima oleh mereka yang membutuhkan.
“Kalau kita lihat, sebagai bangsa yang besar dan sudah modern, dengan kelengkapan pemerintah mulai dari RT, RW, Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, hingga Kementerian menangani langsung, saya kira nanti data akan langsung menjadi valid," tegas Sugeng.
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
DAFTAR Kendaraan Resmi Dilarang Isi BBM Pertalite di SPBU Pertamina 1 Oktober 2025, yang Mati Pajak? |
![]() |
---|
CEK Harga BBM Indonesia Vs SPBU Malaysia Jauh Lebih Murah dari Pertalite, Pertamax dan Shell |
![]() |
---|
BEDA SPBU Signature Pertamina dengan SPBU Biasa, Harga BBM Lebih Murah? |
![]() |
---|
TERUNGKAP Alasan Shell Resmi Lepas Bisnis SBPU di Indonesia Mulai 2026 |
![]() |
---|
Tarif Listrik Oktober 2025 Tetap, Begini Hitungan Token dan Dampaknya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.