Catat! Ini Tanggal Fenomena Kulminasi di Kota Pontianak
Sutikno menjelaskan puncak terjadinya fenomena kulminasi berbeda di setiap koordinat atau wilayah.
Penulis: Ferlianus Tedi Yahya | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Fenomena Kulminasi di Kota Pontianak bakal terjadi pada 21 Maret 2023 pukul 11.49 WIB siang. Seperti tahun lalu, masyarakat dapat merasakan fenomena tersebut di Tugu Khatulistiwa.
"Untuk Kota Pontianak terjadi pada 21 Maret 2023 pukul 11.49.58 WIB," ungkap Koordinator Data dan Informasi Stasiun Meteorologi kelas I Supadio Pontianak, Sutikno saat dihubungi pada Selasa 7 Februari 2023.
"Kulminasi hanya berkisar kurang lebih 1 hari sebelum dan 1 hari sesudah puncak pada jam yang kurang lebih sama," jelas Sutikno.
• Apa Itu Fenomena Kulminasi? Berikut Penjelasan BMKG Kalbar
Apa itu Kulminasi?
Sebagaimana diketahui fenomena Kulminasi akan berlangsung dua kali pada tahun 2023 di Indonesia, yakni berlangsung pada tanggal 20 Februari hingga 5 April dan 8 September hingga 22 Oktober 2023.
Sutikno menjelaskan puncak terjadinya fenomena kulminasi berbeda di setiap koordinat atau wilayah.
Ia juga menjelaskan Kulminasi terjadi karena bidang ekuator Bumi atau bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi Bumi.
"Sehingga posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5o LU s.d. 23,5o LS. Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari," katanya kepada tribunpontianak.co.id pada Selasa, 7 Februari 2023.
• BMKG Kalbar: Puncak Kulminasi di Kota Pontianak Terjadi Pada Maret 2023
Tak hanya itu, ia juga menjelaskan pada tahun ini, Matahari tepat berada di Khatulistiwa pada 21 Maret 2023 pukul 04.24 WIB dan 23 September 2023 pukul 13.50 WIB.
Adapun pada 21 Juni 2023 pukul 21.57 WIB, Matahari berada di titik balik Utara dan pada 22 Desember 2023 pukul 10.27 WIB Matahari berada di titik balik Selatan.
Di sisi lain, Sutikno juga mengatakan fenomena Kulminasi Utama tak akan berdampak terhadap perubahan cuaca.
"Kulminasi Utama atau Hari Tanpa Bayangan merupakan fenomena rutin dan tidak berdampak pada cuaca," jelasnya.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News
Wabup Sambas Heroaldi Lantik 6 Pejabat, Lima Pengawas Satu Administrator |
![]() |
---|
DPRD Kota Pontianak Dorong Penguatan Pencegahan DBD |
![]() |
---|
DBD Capai 65 Kasus, Warga Pontianak Jaga Kebersihan Lingkungan |
![]() |
---|
Peringati Hari Keselamatan LLAJ, Jasa Raharja dan Bapenda Kalbar Bagikan Helm Gratis pada Masyarakat |
![]() |
---|
Fenomena Langit Langka, Gerhana Matahari Sebagian 21 September 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.