Program MBG di Kalbar Jangkau 559.239 Penerima Manfaat, Total 233 SPPG Sudah Berjalan

Selain itu, MBG juga menjangkau PAUD dengan total 10.130 penerima, balita 7.245 orang, ibu hamil 770 orang, dan lansia melalui PKBM 1.017

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
WAWANCARA - Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalbar, Rahmat Mulyono, usai konferensi pers bersama awak media di Pontianak, pada Kamis 2 Oktober 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto terus berjalan di Kalimantan Barat. Hingga akhir September 2025, tercatat sebanyak 559.239 penerima manfaat telah dijangkau, mulai dari pelajar berbagai jenjang pendidikan, ibu hamil, hingga balita.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan melalui aplikasi APBNKita, jumlah penerima manfaat terbanyak berada di Kota Pontianak sebanyak 138.596 orang, disusul Kabupaten Kubu Raya 106.633 orang, dan Kabupaten Ketapang 77.453 orang.

Jika dirinci berdasarkan kelompok penerima, mayoritas berasal dari pelajar tingkat SD kelas 1–3 sebanyak 114.465 orang, disusul SD kelas 4–6 sebanyak 112.901 orang, serta SMP sebanyak 101.556 orang. 

Selain itu, MBG juga menjangkau PAUD dengan total 10.130 penerima, balita 7.245 orang, ibu hamil 770 orang, dan lansia melalui PKBM 1.017 penerima manfaat. 

Saat ini, sudah terdapat 233 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi di Kalbar dengan total 6.713 petugas terlibat dalam pendistribusian MBG. 

Kawal Program Presiden Prabowo, Pemprov Kalbar Bentuk Satgas MBG

Kota Pontianak menjadi daerah dengan jumlah SPPG terbanyak yakni 53 satuan, diikuti Kubu Raya 43 satuan, dan Ketapang 33 satuan. 

Targetnya, Kalbar akan memiliki 586 SPPG dengan jumlah penerima manfaat mencapai 1,25 juta orang.

Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalbar, Rahmat Mulyono, menjelaskan pemerintah pusat telah menyalurkan anggaran Rp 335 triliun untuk menjalankan program MBG secara nasional. 

Untuk Kalbar, penyaluran dana dilakukan langsung dari pusat melalui yayasan penerima bantuan.

“Kami terus koordinasikan dengan pemerintah pusat terkait alokasi nominal yang disalurkan ke Kalbar. Data anggaran yang ada sifatnya masih nasional, sementara pencairannya melalui mekanisme laporan kinerja SPPG di daerah,” ujar Rahmat usai konferensi pers, Kamis 2 Oktober 2025.

Rahmat menambahkan, saat ini mekanisme pembayaran kepada Dapur Mitra lebih dipermudah. 

Jika sebelumnya menggunakan sistem reimburse, kini pembayaran bisa dilakukan di muka berdasarkan hasil laporan yang diverifikasi pusat.

“Sekarang sistemnya dibayar di muka, biasanya dua minggu sekali setelah laporan disampaikan. Jadi Dapur Mitra tidak lagi menunggu lama untuk proses pembayaran,” jelasnya.

Dengan sistem baru ini, ia berharap pelaksanaan program MBG di Kalbar bisa lebih lancar, transparan, dan tepat sasaran bagi masyarakat yang membutuhkan. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved