Imlek dan Cap Go Meh

Warga Tionghoa di Kapuas Hulu Kembalikan Roh Naga ke Asalnya

Ketua Majelis Agama Konghucu Indonesia (Makin) Putussibau Kapuas Hulu, Sepien menyatakan, prosesi membakar Naga Cap Go Me merupakan tradisi yang dilak

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SAHIRUL HAKIM
Proses membakar Naga Cap Go Me tahun 2023 di Pemakaman Warga Thionghoa, di Jalan Lintas Timur, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Senin 6 Februari 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Panitia pelaksana Cap Go Me tahun 2023 di Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu, telah membakar Naga Cap Go Me sepanjang 38 meter, yang dilaksanakan setiap setahun sekali.

Proses pembakaran Naga tersebut berlangsung di Pemakaman Warga Thionghoa di Jalan Lintas Timur Kecamatan Putussibau Selatan, Senin 6 Februari 2023 sekitar pukul 15.30 WIB.

Sebelum melakukan pembakaran, pemain atau tim Naga Cap Go Me bersama tokoh Thionghoa melakukan prosesi adat istiadat sebelum membakar Naga tersebut.

Dimana proses pembakaran Naga juga cukup ramai disaksikan oleh masyarakat, dan dikawal oleh Kepolisian atau Polsek Putussibau Selatan, dimana proses berjalan dengan lancar dan sukses.

Pemda Kapuas Hulu Serahkan SK Perpanjangan Kontrak Guru P3K

Ketua Majelis Agama Konghucu Indonesia (Makin) Putussibau Kapuas Hulu, Sepien menyatakan, prosesi membakar Naga Cap Go Me merupakan tradisi yang dilakukan setiap setahun sekali.

"Jadi setelah habis perayaan cap go me, maka naga tersebut akan kita bakar, untuk mengembalikan lagi roh naga ke aslinya lagi," ujarnya kepada Tribun Pontianak.

Dimana sebelumnya dilaksanakan tradisi membuka mata naga, yang tujuannya adalah untuk memasukkan roh naga ke dalam tubuhnya naga tersebut.

"Selesai pelaksanaan Cap Go Me barulah roh naga itu dikembalikan ke asalnya," ungkapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved