Imlek dan Cap Go Meh

Kisah Awal Mula Ellen Febrianti Tatung Cantik Asal Pontianak Mendapat Anugrah di Usia 13 Tahun

Seorang tatung mendapatkan anugrah dapat berkomunikasi dengan Dewa serta roh leluhur. Selain itu seorang tatung juga memiliki keistimewaan dimana roh

Penulis: Ferryanto | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK/FERRYANTO
Ellen Febrianti (21) Tatung asal Kota Pontianak saat mengenakan pakaian Dewa San Tai Zi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tatung, dalam masyarakat Tionghoa dikenal sebagai orang spesial yang mendapatkan anugrah dari Dewa dan leluhur.

Seorang tatung mendapatkan anugrah dapat berkomunikasi dengan Dewa serta roh leluhur. Selain itu seorang tatung juga memiliki keistimewaan dimana roh leluhur dapat masuk ke tubuhnya.

Tidak semua orang dapat menjadi tatung, hanya yang terpilih lah yang mendapat anugerah itu. Seperti halnya gadis cantik asal Kota Pontianak bernama Ellen Febrianti (21).

Ellen yang merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara tidak memiliki anggota keluarga lain yang mendapat anugerah tatung. Namun dirinya sejak usia 13 tahun telah mendapatkan anugerah dari Dewa San Tai Zi atau Dewa Naca atau Nezha.

Gadis cantik itu mengisahkan bahwa dirinya berusia 13 tahun, tiba-tiba dirinya merasa mual ketika ada masakan berbahan daging di dekatnya.

Mengenal Ellen, Tatung Cantik Asal Kota Pontianak yang Mendapat Anugerah Sejak Berusia 13 Tahun

Bahkan, dirinya sendiri tidak dapat makan daging saat itu, hanya dapat makan makanan berbahan sayur.

Selain itu, setiap malam dirinya sering memimpikan ada roh leluhur yang berkomunikasi dengannya dan memberikan berbagai petunjuk bahwa dirinya mendapat anugrah tatung.

"Awalnya itu pertama sering didatangi dalam mimpi. Lalu setiap ada orang rumah masak daging mual, jadi hanya bisa makan nasi putih saja," tuturnya saat ditemui TribunPontianak.co.id, Selasa 24 Januari 2023.

Semakin sering dirinya bermimpi bertemu dengan para leluhur, akhirnya orang tuanya pun bertanya kepada Tatung lainnya yang ada di Kota Pontianak.

"Jadi katanya itu memang ada mendapatkan anugerah Tatung. Untuk keluarga saya sendiri tidak ada yang menjadi Tatung," tuturnya.

Dalam menjadi Tatung, ia mengatakan dirinya tidak belajar ataupun berguru kepada orang lain. Berbagai hal mengenai Tatung ia peroleh dari arahan sang Dewa yang berkomunikasi dengannya melalui mimpi serta saat sang Dewa masuk ke tubuhnya.

"Jadi dari mimpi Dewa ini pelan-pelan kasih tahu kalau mau mengundang itu caranya begini-begini," ujarnya.

Baginya, makna utama menjadi seorang Tatung bukanlah mendapatkan kekuatan super dalam kekebalan tubuh kemudian melakukan berbagai atraksi ekstrim.

Namun, menjadi Tatung adalah bagaimana membuat anugerah yang didapat mampu memberikan manfaat dan membantu banyak orang.

Selama 8 tahun dirinya mendapat anugerah Tatung, ia mengatakan merasa sangat bahagia karena bisa banyak menolong orang yang membutuhkan bantuan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved