Polemik Aturan Baru Beli Gas Elpiji 3 Kg, Penolakan Warga hingga Keluhan Pedagang
Kebijakan baru pemerintah soal aturan beli Gas Elpiji 3 kg menuai kritik dan penolakan dari warga maupun sejumlah pedagang.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kebijakan baru pemerintah soal aturan beli Gas Elpiji 3 kg menuai kritik dan penolakan dari warga maupun sejumlah pedagang.
Pemerintah berencana menerapkan kebijakan baru kepada masyarakat dalam hal pembelian Gas Elpiji 3 kg.
Jika kebijakan baru itu diterapkan, nantinya masyarakat wajib menunjukkan e-KTP saat membeli Gas Elpiji 3 kg agar proses distribusi Elpiji bersubsidi tepat sasaran.
Selain itu, pembelian Gas Elpiji 3 kg nantinya juga hanya bisa dilakukan di subpenyalur resmi atau pangkalan resmi Elpiji, bukan di warung.
Terkait dengan rencana kebijakan baru tersebut, masyarakat justru cenderung kontra karena menganggap hal itu akan menyusahkan mereka.
• Cara Daftar Agen Gas Resmi Pertamina 2023 dan Syarat Penyalur Gas Elpiji 3 Kg
Rencana kebijakan pembelian elpiji 3 kg dinilai ribet
Beberapa warga Tangsel menilai bahwa rencana kebijakan baru tentang pembelian Elpiji 3 kg nantinya bakal semakin ribet.
"Enggak setuju (enggak boleh di warung). Enggak tahu tempat pangkalannya, jadi makin susah kalau jalan malah lumayan jauh. Kalau lagi buru-buru, ribet belinya," kata warga Sawah Baru, Ciputat, Tangsel bernama Icha (29), Sabtu 14 Januari 2023.
Icha mengaku tidak keberatan jika memang wajib menunjukkan KTP saat membeli elpiji 3 kg, asalkan pembelian masih bisa dilakukan di warung-warung kecil.
Warga Tangsel lainnya bernama Nadia (31) juga mengatakan hal yang sama. Menurut dia, kebijakan baru itu hanya akan semakin membuat ribet emak-emak yang sedang masak terburu-buru.
"Ribet banget sih, secara kalau kehabisan gas pas lagi masak, pastinya ke warung yang pas banget sebelah rumah. Apalagi kan aku jual kue, dan ovennya pake gas," kata Nadia.
Berbeda dengan Icha, Nadia mengaku berkeberatan jika setiap pembelian gas elpiji 3 kg wajib menunjukkan KTP.
Takut NIK KTP bocor
Warga Tangsel bernama Sami (36) mengatakan bahwa menunjukkan KTP saat pembelian gas elpiji 3 kg hanya akan mempersulit masyarakat.
Selain itu, Sami juga takut data pribadinya berupa nomor NIK dapat bocor nantinya.
"Pada intinya kita kan beli. Jangan dibikin susah terus enggak usah pakai KTP, bikin ribet. Ngeri KTP kan ada nomor NIK-nya. Kayak mau ambil bansos saja pakai KTP segala," celetuk Sami, Sabtu.
• Kabar Gembira! Warung Kecil Masih Bisa Jual Gas Elpiji 3 Kg tapi Ada Syaratnya
Membingungkan warga
Beberapa pemilik warung kecil di Tangsel menolak kebijakan mengenai warung kecil tidak bisa lagi menjual elpiji 3 kg.
Salah seorang warga Suka Bakti, Serua Indah, Ciputat, Tangsel, bernama Madin (58) menilai kebijakan itu hanya akan membuat bingung warga yang hendak membeli elpiji 3 kg karena harus mencari pangkalan resmi terlebih dahulu.
"Enggak setuju, karena membingungkan warga, nyari-nyari pangkalan bingung. Enggak semua orang tahu di mana lokasi pangkalan. Enggak semua orang punya motor dan bisa bawa motor," ujar Madin saat ditemui, Senin 16 Januari 2023.
Menurut Madin, pemerintah seharusnya mempermudah warganya, bukan malah mempersulit.
Sebab, dengan kebijakan itu, pada akhirnya yang bisa menjual elpiji hanya pangkalan resmi saja.
"Cuma orang mampu yang bisa punya pangkalan, orang kecil (punya) warung enggak bisa. Orang warung mah 12 elpiji juga sudah bisa dagang, modalnya kecil. Kalau pangkalan kan tertentu," jelas Madin.
"Lagi jauh (pangkalan), (kalau) warung kecil kan di mana saja ada. Harusnya di warung-warung tetap ada, enggak bisa dihilangkan. Makan waktu, tenaga. Orang kecil seolah enggak boleh dagang kalau ada di pangkalan doang," sambung Madin.
Bikin ribet emak-emak ketika kehabisan gas saat memasak
Tuti (37), warga Suka Bakti, Serua Indah, Ciputat, Tangsel, mengaku berkeberatan jika kebijakan pembelian gas elpiji 3 kg hanya bisa dilakukan di pangkalan resmi elpiji diberlakukan. "Enggak setuju saya mah, entar ribet nyarinya. Kalau kita tahu tempatnya enak (nyarinya).
Terus kalau di pangkalan harganya murah, enggak apa-apa saya jabanin. Kalau harganya sama saja, ya ngapain," kata Tuti saat ditemui, Senin (16/1/2023).
Tuti menilai kebijakan itu hanya akan mempersulit warga dalam memperoleh elpiji 3 kg dan membuat ribet emak-emak saat terburu-buru masak, tetapi kehabisan gas elpiji.
"Kalau lagi masak tiba-tiba gas habis, nasi belum matang gimana. Kita nyari gas orang di rumah sudah kelaparan, pulang-pulang malah berantem yang ada, namanya orang laper kan galak," kata Tuti.
• Skema Baru Beli Gas Elpiji 3 Kg Lewat Penyalur LPG Resmi Pertamina
Di agen elpiji tidak boleh ngutang
Selain mempersulit dirinya saat kehabisan gas, Tuti mengaku bahwa kebijakan baru dalam membeli gas elpiji 3 kg akan membuatnya kesulitan mengutang di agen elpiji, tak seperti di warung-warung kecil biasanya.
"Sudah nyari di agen, utang kagak boleh, kalau di warung masih bisa ngutang dulu. Biar kata di pangkalan ada, di warung harus tetep ada," kata Tuti.
Mematikan usaha warung kecil Yuyut (39), pemilik pangkalan elpiji resmi di Suka Bakti, Serua Indah, Ciputat, Tangsel mengaku tidak setuju jika kebijakan baru mengenai pembelian elpiji 3 kg diberlakukan.
Pemilik pangkalan itu mengaku tidak enak membuat mati usaha warung kecil lantaran selama ini yang menjadi pelanggannya merupakan pemilik warung-warung kecil.
"Enggak enak juga kita, biasa kan warung-warung dagang, kalau gitu kan matiin usaha warung. Lagian sama saja belum tentu untung," ujar Yuyut saat ditemui, Senin 16 Januari 2023.
Selain itu, Yuyut juga mengaku akan merasa kerepotan jika harus menjual gas elpiji 3 kg secara langsung ke konsumen.
Sebab, konsumen hanya akan membeli elpiji satu buah, berbeda dengan warung yang langsung membeli dalam jumlah besar.
"Yang paling banyak ngambil ke pangkalan kan warung-warung, minimal 10. Kalau orang nanti beli di pangkalan paling cuma 1," kata dia.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News
Efeknya Nggak Main-main, Ini Dampak Gas Air Mata Jika Kena Tubuh |
![]() |
---|
Resmi Berubah Skema Baru Aturan Beli Gas LPG 3 Kg Wajib Pakai NIK KTP Mulai 2026 |
![]() |
---|
Perkuat Transformasi CSR, Pertamina Gandeng Untan untuk Pemberdayaan Masyarakat Gambut |
![]() |
---|
Biang Kerok Fenomena BBM Langka di SPBU hingga Pemerintah Turun Tangan |
![]() |
---|
Mahasiswa Tegaskan Akan Turun Lagi, Jika Aspirasi Tak Ditindaklanjuti DPRD Kalbar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.