Sekda Tegur Organisasi Perhimpunan Dokter Spesialis Persulit Surat Rekomendasi Dokter Masuk Kalbar

Sulit nya rekomendasi masuk ke Kalbar ini merupakan salah satu penyebab Kalbar kekurangan dokter spesialis atau subspesialis di Kalbar.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Sekda Kalbar, Harisson saat diwawancarai beberapa waktu lalu. Harisson mengatakan, pelantikan Pj Wali Kota Singkawang akan digelar di kantor Gubernur Kalimantan Barat setelah Surat Keputusan penetapan Pj Wali Kota diserahkan Kementerian Dalam Negeri. 

“Cobalah Ketua-Ketua Organisasi Perhimpunan Dokter Spesialis ini untuk berpikir lebih mementingkan pelayanan kepada masyarakat, dibandingkan dengan ego atau kepentingan pribadi,”tegasnya.

Ia mengatakan harusnya mereka membuka peluang dan memberikan rekomendasi seluas-luasnya kepada dokter spesialis maupun sub spesialis yang ingin masuk ke Kalbar.

Terutama yang ingin masuk ke RSUD dr Soedarso, agar kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dapat terpenuhi dengan baik.

“Pak Gubernur sudah membangun gedung gedung pelayanan RSUD Soedarso yang megah dan sangat baik, tinggal sekarang bagaimana kita menyiapkan tenaga ahli yang cukup,”ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa rekomendasi dari Organisasi ini terkesan dipersulit, karena diduga ada oknum-oknum pengurus yang khawatir nanti bertambah saingan kalau ada tambahan dokter spesialis atau sub spesialis yang masuk ke Kalbar.

Mereka ini selalu memberikan alasan bahwa dokter spesialis atau subspesialis sudah cukup di Pontianak. Sehingga menolak merekomendasikan dokter-dokter baru yang akan masuk ke Kalbar.

“Sementara disisi lain, penduduk kita kan bertambah, jumlah rumah sakit bertambah, begitu juga dengan kelas rumah sakit juga meningkat,”ujarnya.

Saat ini RS Soedarso Pontianak telah menjadi RS tipe A, yang merupakan rujukan nasional.

“Kalau dokter spesialis atau sub spesialis nya kurang, jangankan menjadi rujukan nasional, melayani masyarakat kalbar pun akan kesusahan,”tegasnya.

Sulit nya rekomendasi masuk ke Kalbar ini merupakan salah satu penyebab Kalbar kekurangan dokter spesialis atau subspesialis di Kalbar.

“Masih ada penyebab lain. Diantaranya memang produksi dokter spesialis dan sub spesialis yang masih rendah secara nasional dibandingkan dengan kebutuhan. Misalnya dokter sub spesialis ginekolog- onkologi di RS Soedarso juga hanya satu orang, sehingga pasien harus mengantri 3-4 bulan untuk tindakan operasi,”pungkasnya. (*)

Polresta Pontianak Tangani 17 Kasus Kebakaran Selama Tahun 2022

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved