Sepanjang 2022, Hipertensi Jadi Penyakit Tidak Menular Urutan Pertama yang Banyak Ditemui di Kalbar
Sedangkan untuk Penyakit menular sepanjang 2022 yang pertama tentunya adalah covid-19 dengan total kasus selama tahun 2022 sebanyak 25.811 kasus.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Hary Agung mengatakan sepanjang 2022 penyakit tidak menular yang tertinggi di Kalbar diurutan pertama yakni Hipertensi, dan untuk penyakit menular tertinggi adalah Covid-19.
Ia menjelaskan bahwa untuk Perkembangan penyakit di tahun 2022 terbagi menjadi dia yakni penyakit menular dan penyakit tidak menular.
Adapun untuk penyakit tidak menular 10 besar tertinggi yang pertama adalah hipertensi sebanyak 107.040 kasus berdasarkan laporan SIPTM 2022.
Urutan kedua ada DM Tipe 2 dengan jumlah kasus sebanyak 14.193, yang ketiga penyakit Asma sebanyak 1.387 kasus, keempat yaitu katarak 1.148 kasus, kelima Stroke 873 kasus, keenam PPOK atau Penyakit Paru Obstruksi Kronik sebanyak 670 kasus.
Ketujuh Hipertyroid 288 kasus, ke delapan yakni penyakit Gagal ginjal sebanyak 208 kasus, urutan ke sembilan penyakit DM dengan TB sebanyak 110 kasus, lalu Kanker dengan total 84 kasus dan Thalasemia 23 kasus.
Baca juga: Pemerintah Resmi Cabut Aturan PPKM, Berikut Penjelasan Kadiskes Provinsi Kalbar
Sedangkan untuk Penyakit menular sepanjang 2022 yang pertama tentunya adalah covid-19 dengan total kasus selama tahun 2022 sebanyak 25.811 kasus.
Posisi kedua yakni TB sebanyak 9.094 kasus, DBD 1.234 kasus, HIV 531 kasus, AIDS 345 kasus, Diptheri 26 kasus, Lyssa 15 kasus, Campak 7 kasus, Pertusis 3 kasus, Rubela 1 kasus.
Hary juga menyampaikan untjk beberapa urutan 10 penyakit yang dilayani di puskesmas, yang merupakan pelayanan dasar kesehatan yakni untuk penyakit hipertensi, saluran pernafasan akut atau Ispa, Dispepsia atau gangguan perut atas termasuk lambung, Nasofaringitis Akut, Acute upper respiratory infection yang multiple and unspecified atau infeksi saluran pernafasan bagian atas akut, kunjungan ibu hamil, sakit gigi, diabetes yang non unsilin, gangguan otot.
“Jadi di tahun 2021 kalau di pelayanan pratama atau primer yakni puskesmas yang ada di Kalbar sebanyak 247, lalu di tahun 2022 menjadi 249 puskesmas yang tersebar di Kalbar,”ujarnya kepada awak media, Jumat 30 Desember 2022.
Hary menjelaskan untuk penyakit tidak menular yang banyak ditemui atau berada pada posisi pertama adalah hipertensi, yang ditemui mulai dari usia m 30 tahun.
“Dari usia 30 tahun sudah ada yang dinyatakan hipertensi. Sehingga memang disarankan untuk secara rutin melakukan pemeriksaan deteksi dini yang merupakan program kita yakni dengan mengukur tekanan darah minimal 1 bulan sekali atau 3 bulan sekali,”imbau Hary.
Lebih lanjut, ia menjelaskan untuk penyebab dari penyakit hipertensi ini jika dilihat dipelayanan dasar ada hipertensi yang cukup tinggi di urutan pertama, hipertensi ini kaitannya dengan gaya hidup.
Yang mana bisa kaitan dengan aktivitas fisik tapi juga ada kaitannya dengan pola makan. Aktivitas fisik ini adalah kurangnya aktivitas fisik baik mulai dari remaja sampai dewasa.
“Semua aktivitas fisik kita memang banyak yang dibantu dengan alat bantu. Kemudian berolahraga yang rutin dan terukur 150 jam seminggu atau 3/4 kali seminggu selama 30 menit, itu menjadi bagian dari gaya hidup,”ujarnya.
Lalu pola makan dengan gizi seimbang yang jauh dari kebiasaan usia anak-anak dan remaja, karena ketersediaan makanan siap saji yang dipermudah dengan dia tidak perlu datang membeli cukup dengan pemesanan online saja.