Empat Tahun Pimpin Kalbar, Ini Catatan Pakar Ekonomi Kalbar untuk Midji-Norsan

Peningkatan tersebut dikatakannya melampaui rata - rata nasional, kemudian harapan lama sekolah dan harapan hidup juga dinilainya meningkat, dimana us

Penulis: Ferryanto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Gubernur-Wakil Gubernur Kalbar Periode 2018-2023 H Sutarmidji dan H Ria Norsan salam komando usai dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9/2018). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Empat tahun kepemimpinan Sutarmidji dan Ria Norsan di Kalimantan Barat, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak Prof DR Eddy Suratman menilai banyak perubahan positif yang dilakukan untuk Kalbar.

Dalam catatannya, pertama Sutarmidji dan Ria Norsan telah memperbaiki sistem birokrasi Pemerintah Provinsi Kalbar, hal tersebut terbukti dengan dua penghargaan tentang reformasi birokrasi dari Kemenpan RB yang diterima Pemerintah Provinsi Kalbar.

"Ada perubahan tata kelola pemerintahan, reformasi birokrasi kearah yang lebih bagus, dan reformasi birokrasi sudah memperoleh nilai B, tidak banyak Pemda yang ada di kelompok itu, dua ini kan didapat dari Kemenpan RB, dari kami melihat ini bukti kesungguhan selama 4 tahun memperbaiki birokrasi di Kalbar," tuturnya

Kemudian, kedua dari sisi pendidikan, dikatakannya rata - rata sekolah di Kalbar meningkat, dari sebelumnya beberapa tahun lalu di bawah 7 tahun, menjadi 7,5 tahun.

Peningkatan tersebut dikatakannya melampaui rata - rata nasional, kemudian harapan lama sekolah dan harapan hidup juga dinilainya meningkat, dimana usia harapan hidup saat ini di Kalbar telah mencapai 71 tahun.

PAD Kalbar Tahun 2022 Meningkat, Gubernur Sutarmidji: Bisa Laksanakan Pembangunan Segala Bidang

Lalu, pengeluaran per Kapita di sesuaikan juga mengalami peningkatan yang saat ini sudah diatas 9 juta rupiah per Kapita per tahun.

Berbagai hal tersebut lah dijelaskannya yang membentuk nilai IPM (Indeks Pembangunan Manusia).

"IPM kita memang masih di peringkat rendah, tetapi bila melihat tahun 2021 ke tahun 2022, saya rasa Kalbar satu dari 4 Provinsi di Indonesia yang mengalami peningkatan tertinggi, karena kita meningkat 0,73 poin," terangnya.

Dengan meningkatnya nilai IPM tersebut, menunjukkan ada perbaikan dari berbagai sektor, diantaranya pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

Khusus di Bidang Kesehatan, terbangunnya fasilitas gedung baru RSUD Dr. Soedarso dengan berbagai peningkatan pelayanan kesehatan di dalamnya membuat pelayanan kesehatan Kalbar semakin baik.

Selanjutnya, yang harus difikirkan lebih serius oleh Sutarmidji dan Ria Norsan dengan sisa masa jabatan satu tahun, yakni pembangunan infrastruktur jalan di Kalbar.

Gubernur Kalbar Sutarmidji Maksimalkan Pembangunan Sektor-sektor Prioritas di 2023

Infrastruktur Jalan dinilai Prof Eddy merupakan tantangan berat Sutarmidji dan Ria Norsan, karena pembangunan infrastruktur jalan membutuhkan dana yang besar, sementara dana yang tersedia tidak terlalu banyak.

Pada tahun 2018 ketika keduanya baru menjabat, dikatakan Prof Eddy jalan dengan kualitas Mantab di Kalbar baru sekira 50 persen, dari panjang Jalan di Kalbar yang lebih dari 1.500 km.

Dalam membangun Sepanjangan satu kilometer jalan, dikatakannya membutuhkan biaya antara 6 sampai 7 milyar rupiah.

"Bila masih ada 800 Km jalan yang butuh dibangun, tentu itu membutuhkan uang lebih dari 5 Triliun, mendekati 6 Triliun, sementara kemampuan keuangan Provinsi dari sisi APBD, rata - rata yang saya hitung dari alokasi untuk infrastruktur jalan paling mampu 300 sampai 300 Milyar, dan itu sudah tinggi per-tahun," terangnya

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved