YSGP Gelar Audensi Bahas Toleransi dan Peran Pemuda untuk Keberagaman di Kota Pontianak
Juru bicara YSGP Hardini Indarti mengatakan, audiensi tersebut bertujuan untuk menyampaikan hasil riset yang sudah pihaknya lakukan kepada Kesbangpol,
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Bahas agenda pemuda untuk keberagaman, Youth Shared Government Program (YSGP) lakukan audensi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pontianak di Kantor Kesbangpol Pontianak, Sabtu 17 Desember 2022.
Juru bicara YSGP Hardini Indarti mengatakan, audiensi tersebut bertujuan untuk menyampaikan hasil riset yang sudah pihaknya lakukan kepada Kesbangpol, guna mendorong perumusan kebijakan publik yang toleran dan partisipatif di Kota Pontianak.
“Kepemudaan, toleransi, dan demokrasi menjadi fokus dalam riset ini, sebab menyadari belum tercerminnya keterlibatan pemuda dalam kebijakan publik untuk mendorong toleransi di Kota Pontianak,” ujarnya kepada Tribun Pontianak, Sabtu 17 Desember 2022.
Ia menambahkan YSGP menemukan fakta bahwa ada kelompok-kelompok tertentu yang terdampak langsung akibat dari praktik intoleransi. Adapun beberapa rekomendasi yang dihasilkan dalam riset tersebut, yakni keterlibatan anak muda yang didalamnya turut menyertakan perempuan dan disabilitas dalam forum-forum yang diselenggarakan atau difasilitasi oleh pemerintah.
“Penyusunan kebijakan daerah di Pontianak dengan prinsip-prinsip toleransi yakni rekognisi, representasi, dan redistribusi juga menjadi poin yang penting dalam rekomendasi. Tentu, pemerintah Pontianak perlu mengkaji ulang kebijakan-kebijakan yang masih diskriminatif,” jelasnya.
• Peringati HUT Teknik Lingkungan Ke 16 Untan Pontianak, ENGINE FEST Gelar Charity Concert
Menyikapi hasil riset YSGP terkait kelompok-kelompok tertentu yang terdampak langsung akibat dari praktik intoleransi.
Ketua Kesbangpol Pontianak, Ahmad Hasyim menuturkan bahwa memang masih ada kebijakan yang sifatnya diskriminatif atau hanya menguntungkan kelompok tertentu saja, dan perlu adanya kajian kembali.
“Selain melihat (kebijakan yang diskriminatif) ini, kita ikhtiarkan bersama adanya Perda (peraturan daerah) Toleransi ini,” tuturnya.
Perda Toleransi yang ia maksud yakni rancangan peraturan daerah tentang toleransi di Pontianak yang digagas oleh Yayasan Suar Asa Khatulistiwa (SAKA) bersama jaringan Pontianak Bhinneka.
“Saya sangat mengapresiasi dan siap memfasilitasi sebatas kemampuan kami. Kami akan memberi rekkomendasi jalur-jalur yang harus YSGP lewati. Sebab Kota Pontianak ini heterogen maka kita perlu lingkungan yang kondusif,” katanya.
• Jumat Berkah, Polresta Pontianak Berbagi Rezeki ke Pondok Pesantren
Fasilitator YSGP Ningsih menambahkan hal lain yang mesti menjadi perhatian anak muda di Pontianak, yaitu ekonomi, pendidikan, lingkungan, infrastruktur, kekerasan seksual dan lainnya yang berkaitan satu sama lain dan perlu secara komprehensif diperhatikan oleh pemerintah daerah.
“ini memang ‘Agenda Pemuda untuk Keberagaman’, tapi kami tidak menutup mata persoalan yang lain. Memang tujuan dari program ini juga untuk dapat diduplikasi dalam mendorong isu yang lain. Karena kita tidak punya energi untuk membawa semua persoalan yang ada dalam satu waktu. Harapannya nanti akan muncul Agenda Pemuda untuk Lingkungan, Agenda Pemuda untuk Kekerasan Seksual, dan Agenda Pemuda lainnya,” tuturnya.
Audiensi ini akan dilanjutkan ke beberapa instansi pemerintah lainnya seperti DPRD Pontianak, Walikota Pontianak dan Bappeda Pontianak yang masih menunggu konfirmasi. Juga beberapa instansi lain yang telah direkomendasikan oleh Kepala Badan Kesbangpol.
YSGP adalah program yang diinisiasi oleh alumni YSEALI (Young Southeast Asian Leaders Initiative) yang bekerjasama dengan Yayasan Suar Asa Khatulistiwa (SAKA), Organisasi Masyarakat Sipil yang fokus pada isu keberagaman.
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News