Natal dan Tahun Baru

Upaya Pengendalian Inflasi Menjelang Perayaan Natal dan Tahun Baru di Kalbar

pengendalian inflasi akan tetap menjadi prioritas, sebab menurutnya Kalbar tidak bisa kita samakan dengan daerah-daerah lainnya

Tribun Pontianak/Tri Pandito Wibowo
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, saat ditemui awak media usai mewisuda 255 orang peserta Hafiz dan Hafizah yang terdiri dari hafalan 20 Juz Tahap III 235 peserta dan 30 Juz Tahap IV 20 peserta, di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, Jl. Ahmad Yani, Kota Pontianak, Selasa 6 Desember 2022. Sutarmidji memastikan tak ada jual beli jabatan dalam penetapan pejabat di Pemprov Kalbar. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Jelang natal dan tahun baru (Nataru) Gubernur Sutarmidji, mengatakan pemerintah akan berupaya mengendalikan inflasi agar tetap di bawah 6 persen.

"Tetap kita lakukan, target saya itu inflasi Kalbar itu jangan sampai lebih dari kalau bisa di bawah 6 persen, tapi ekstremnya itu jangan di atas 7," ucapnya ucapnya pasca menghadiri peringatan hari anti korupsi sedunia 2022. Hotel Golden Tulip Pontianak, Rabu 14 Desember 2022.

Ia mengatakan, pengendalian inflasi akan tetap menjadi prioritas, sebab menurutnya Kalbar tidak bisa kita samakan dengan daerah-daerah lainnya.

"Pertama produksi komponen-komponen penghitung inflasi, sebagian besar kita bukan produsen," ucapnya.

Dukung Penggunaan Produk Lokal Sebagai Pertumbuhan Ekonomi Upaya Tekan Inflasi

"Ditambah lagi transportasi, transportasi udara karena tiket Pontianak-Jakarta itu lebih mahal dari Jakarta - Medan, ini kan masalah."

"Kemudian setiap bulan pasti ada hari besar keagamaan di Kalbar, contoh misalnya daerah lain kan tak ada cheng beng tidak ada sembahyang kubur, kita setahun 2 kali," ujarnya.

Ia menjelaskan, ketika cheng beng tersebut sejumlah komponen yang dibutuhkan harus disiapkan dan ketersediaannya harus terjaga.

"Pertama datang tiket pesawat pasti naik, harus menggunakan komponen babi pasti naik, kemudian ayam pasti naik, belum lagi yang lain-lain sewa kendaraan dan lain sebagainya."

"Nah itu setahun dua kali, jadi ada 10 bulan Dari 12 bulan itu yang potensi inflasinya besar di Kalbar, tempat lain paling hanya 6 bulan 7 bulan, tapi kita 10 jadi setiap bulan harus dijaga betul," imbuhnya.

Terlebih, daerah-daerah yang masuk dalam penghitungan inflasi Pontianak dan Singkawang, dua-duanya adalah daerah yang merayakan cheng beng.

Sehingga, dua daerah tersebut dapat dipastikan akan mengalami inflasi ketika perayaan chang beng tiba.

"Itu kalau sudah cheng beng Pontianak dengan Singkawang pasti inflasi, nggak mungkin nggak hebat kalau ada yang bisa membuat ketika cheng beng itu tidak inflasi."

Tambahan Armada dan Rute Pelayaran Kapal Pelni Menjelang Perayaan Natal dan Tahun Baru

"Tambah lagi kemarin babi 25.000 mati, itulah penyumbang besar sehingga inflasi November itu 1,54, Desember ini insyaallah nggak terlalu," tutupnya.

Perhatikan Stok dan Distribusi

Menjelang Perayaan Natal dan Tahun Baru, inflasi merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindarkan.

Karena kebutuhan dan permintaan pasar yang akan meningkat jelang natal dan tahun baru.

Hal itu disampaikan olej Ketua Tim Pengendali Inflasi (TPID) Provinsi Kalbar Harisson.

Ia juga berpesan kepada TPID kabupaten kota untuk benar-benar memperhatikan stok dan distribusi bahan-bahan kebutuhan pokok sehingga inflasi tidak terlalu tinggi.

“Jelang natal dan tahun baru kita berharap kenaikan inflasi tidak terlalu tinggi,” ujar Harisson, Rabu 14 Desember 2022.

Harisson juga mengatakan untuk daerah yang kekurangan ternak babi jelang natal dan baru, mereka dapat berkoordinasi dengan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi maupun kabupaten kota untuk menjaga stok.

“Kita juga bisa mengimpor dari daerah lain, akan tetapi harus langsung dipotong tidak boleh diternakkan lagi. Ketika babi ini datang harus langsung di potong,” pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved