Lokal Populer
Dukung Penggunaan Produk Lokal Sebagai Pertumbuhan Ekonomi Upaya Tekan Inflasi
Keseluruhan yang menjadi keluhan adalah BBM. Nelayan termasuk kapal perintis sulit mendapat BBM karena tidak ada kuota khusus
Penulis: Zulfikri | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Kayong Utara hari ini menggelar rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah Tahun 2022, di Aula Istana Rakyat Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar, Rabu 14 Desember 2022.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Kayong Utara, Citra Duani dalam hal ini diwakilkan oleh Asisten I Setda Kayong Utara, Nazril Hijar hadir, bersama Forkopimda, OPD Terkait dan para peserta rapat hari ini.
Mengenai hal tersebut, dalam sambutan Nazril Hijar menyampaikan inflasi yang rendah dan stabil, merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Inflasi yang rendah dan stabil akan berdampak positif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat dengan terjaganya daya beli," terangnya. Rabu 14 Desember 2022.
• Tambahan Armada dan Rute Pelayaran Kapal Pelni Menjelang Perayaan Natal dan Tahun Baru
Untuk itu, inflasi yang kondusif memudahkan pelaku ekonomi untuk mengambil keputusan dalam melakukan kegiatan ekonomi, dengan demikian berdampak positif pula kepada pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.
Diungkapkannya, bahwa saat ini target pertumbuhan ekonomi sangat bergantung pada efektivitas penanganan Covid-19.
Dimana target pertumbuhan pada tahun 2022 disepakati sebesar 5,2 persen, sehingga pemenuhan target dimaksud tentunya akan sangat bergantung pada penanganan Covid-19 (Program Pemulihan Ekonomi Nasional).
Atas hal tersebut, pengendalian inflasi ke depannya maka perlu diambil langkah yang konkrit diantaranya melakukan Operasi Pasar dan sidak pasar bekerjasama dengan stakeholder daerah, untuk memastikan tersedianya stok komoditas utama seperti minyak goreng, daging, dan telur ayam ras, daging sapi, serta aneka cabai atau bawang.
Kemudian, melakukan pengawasan terhadap pasokan BBM dan Gas Bersubsidi demi menjaga kelancaran distribusi dan seterusnya.
Akibat Kenaikan Harga BBM
Bupati Kayong Utara, Citra Duani menerangkan bahwa dampak inflasi yang terasa di Kayong Utara akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Hal ini disampaikannya, bahwa kenaikan BBM terasa oleh masyarakat termasuk nelayan.
"Keseluruhan yang menjadi keluhan adalah BBM. Nelayan termasuk kapal perintis sulit mendapat BBM karena tidak ada kuota khusus, sehingga kenaikan berdampak bagi masyarakat," beber Bupati Citra Duani. Rabu 14 Desember 2022.
• Berbagai Permasalahan Infrastruktur di Kabupaten Sintang
Lebih lanjut, Bupati Citra mengatakan Pemerintah Daerah sendiri tentunya harus mengambil langkah konkrit untuk pengendalian inflasi terutama atas kenaikan harga bbm saat ini.
"Saya maunya BBM bersubsidi ini bisa dilakukan monitoring," terang Bupati Citra.