Pola Hidup Sehat
Tandanya Kamu Sedang Terkena Sakit GERD dan Asam Lambung Kambuh
Adapun gejala yang bisa kita rasakan saat mengalami penyakit asam lambung adalah heartburn dan rasa tidak enak di mulut yang bisa mengganggu tidur kit
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Gejala yang biasa terjadi saat asam lambung naik adalah rasa asam atau pahit di mulut dan sensasi perih atau panas terbakar di dada dan ulu hati.
Kedua gejala ini biasanya akan semakin memburuk saat penderita membungkuk, berbaring, atau setelah makan.
Penyakit asam lambung juga bisa mengindikasikan sesuatu yang berbahaya seperti timbulnya penyakit kanker.
Maka dari itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda, cara mengobati, serta pencegahannya yang tepat.
Adapun gejala yang bisa kita rasakan saat mengalami penyakit asam lambung adalah heartburn dan rasa tidak enak di mulut yang bisa mengganggu tidur kita.
Penyakit GERD atau asam lambung (acid reflux) biasanya terjadi ketika asam lambung naik dari perut ke kerongkongan dan menyebabkan sejumlah gejala yang terasa tidak nyaman.
• Jenis Minuman dan Makanan Penurun Asam Lambung / GERD dan Maag
Guna mengatasi gejala GERD, Anda bisa mengonsumsi obat-obatan golongan berikut ini, yaitu antasida, h-2 receptor blockers, seperti cimetidine, famotidine, dan ranitidine, serta proton pump inhibitors (PPIs), seperti lansoprazole dan Omeprazole.
Di samping mengonsumsi beberapa obat di atas, melakukan perubahan gaya hidup juga penting dilakukan supaya gejala GERD tidak kambuh kembali. Perubahan yang dimaksud adalah:
- Menurunkan berat badan, jika memiliki berat badan yang berlebih.
- Tidak merokok.
- Meninggikan kepala saat tidur.
- Tidak berbaring atau tidur setidaknya dalam waktu 2 hingga 3 jam setelah makan.
- Menghindari makanan atau minuman yang memicu asam lambung naik, seperti alkohol, susu, makanan yang pedas dan berlemak, cokelat, mint, dan kopi.
- Tidak mengenakan pakaian yang terlalu ketat.
• 5 Buah Ini Termasuk Ampuh Meredakan GERD dengan Cepat
Penyebab yang jarang diketahui
Seorang spesialis bedah bariatrik yang berbasis di Florida, Dr Arundathi Rao, MD, melihat begitu banyak penyebab asam lambung yang jarang diketahui.
"Selain genetika, jika kita lahir dengan hernia hiatus, maka itu adalah faktor terbesar yang dapat meningkatkan tekanan di perut terangnya.
Di samping itu, berbagai faktor dapat menyebabkan penyakit asam lambung, termasuk obesitas, kehamilan, sering mengangkat benda berat, merokok, COPD atau batuk kronis, dan menjalani operasi "tummy tuck" untuk menghilangkan lemak.
Tanda-tanda penyakit asam lambung
Dokter Rao mengatakan bahwa ada berbagai gejala penyakit asam lambung, tetapi yang paling umum meliputi:
• Maag.
• Batuk kronis.
• Disfagia (kesulitan menelan).
• Perubahan suara (karena efek asam lambung pada pita suara).
• Sinusitis kronis dan infeksi telinga.
• Peningkatan postnasal drip.
• Pneumonia.
Namun, yang paling serius, penyakit asam lambung juga bisa meningkatkan risiko kanker kerongkongan yang frekuensinya meningkat.
• Caranya Mengatasi Penyakit Asam Lambung Agar Tidak Berbahaya Menjadi GERD
Cara mencegahnya
Menurut Dr Rao, kita dapat membuat perubahan gaya hidup tertentu untuk mengelola dan bahkan mencegah asam lambung baik.
Berikut adalah cara-cara yang bisa kita lakukan, antara lain:
• Hindari makan atau minum terlalu dekat dengan waktu tidur.
• Kurangi kafein dan alkohol yang dapat merangsang produksi asam lambung.
• Kurangi makanan yang dapat memperburuk asam lambung seperti cokelat.
• Pertahankan berat badan yang sehat atau turunkan berat badan jika perlu.
• Mengonsumsi makanan yang sehat seperti makanan utuh, buah-buahan dan sayuran, serta meminimalkan makanan olahan.
"Semakin sedikit mengonsumsi makanan olahan atau makanan dengan bahan kimia, maka asam lambung juga akan semakin baik," jelasnya.
Selain itu, dia juga merekomendasikan kita untuk mengatur porsi makan dan hindari makan secara berlebihan.
"Pastikan kita makan dengan penuh perhatian (mindful) dan tidak makan berlebihan karena itu adalah masalah besar," ujarnya.
Waktu yang tepat berkonsultasi dengan dokter
Apabila kita mengalami asam lambung secara teratur, Dr Rao pun merekomendasikan kita untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan yang dijual secara bebas.
"Penting untuk menyelesaikan pemeriksaan sebelum kita menjadikan penghambat pompa proton atau penghambat H2 sebagai bagian rutin dari pengobatan," katanya.
"Kemudian, jika ternyata itu adalah kasus asam lambung yang ringan atau kita tidak perlu untuk manajemen asam lambung yang lebih serius, obat-obatan mungkin menjadi pilihan yang tepat," lanjut dia.
Meski demikian, obat-obatan tersebut sebenarnya tidak akan mengurangi produksi asam lambung atau menghentikannya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News