Psikolog Kalbar Pesan Anak Muda Segera Gali Potensi Diri, Ungkap Dua Faktor Utama Kenakalan Remaja

Menurut Umi, faktor eksternal yaitu ruang lingkup pergaulan, kelompok sebaya dan media sosial. Sementara, faktor internal melingkupi keluarga. Kurangn

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Faiz Iqbal Maulid
Istimewa
Psikolog Kalbar minta anak muda segera gali potensi diri agar terhindar dari hal-hal maksiat dan mudarat. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Ikatan psikolog Klinis Indonesia Wilayah Kalbar, Umi Kalsum menjelaskan ada dua faktor yang dapat mempengaruhi seseorang remaja berani melakukan hubungan asmara di luar batas, yakni di karenakan faktor eksternal dan internal. 

Menurut Umi, faktor eksternal yaitu ruang lingkup pergaulan, kelompok sebaya dan media sosial. Sementara, faktor internal melingkupi keluarga. Kurangnya edukasi atau pengetahuan tentang kesehatan seksual, kurang pengawasan dari org tua, norma-norma atau nilai agama minim. 

Serta usia-usia purbertas (periode seksual aktif) sehingga kurang kontrol diri, kurangnya informasi atau pelayanan dan bimbingan kesehatan seksual pada remaja. 

“Sosok orang tua yang sibuk bekerja, sehingga anak kurang akan perhatian, kasih sayang, afeksi . Sehingga kebutuhan itu didapatkan dengan pasangannya,” ujarnya, Senin 12 Desember 2022.

Kaitannya dengan kasus membuang bayi yang belakangan ini yang sudah beberapa kali terjadi di Kalbar. Umi menegaskan, mereka yang tega membuang bayi, dikatakan secara mental memang belum siap untuk memiliki anak. 

Kenali Dua Faktor Utama Penyebab Hubungan Asmara Luar Nikah di Kalangan Remaja, Ortu Wajib Tahu!

Marak Kasus Bayi Dibuang di Kalbar, Praktisi Psikologi Remaja Beberkan Faktor Penyebab Utama

Sehingga membuat mereka tidak lagi berpikir panjang akan dampak yang disebabkan atas apa yang sudah dilakukan. 

“Karena blm siap secara mental, karena alasan moral, takut di salahkan, takut di cemooh, di marah keluarga. Sehingga mereka sudah tidak lagi memikirkan dampak lainnya, kesehatan dan pelanggaran secara hukum,” jelasnya. 

Oleh karenanya, agar hal tersebut tidak lagi terulang di tengah masyarakat. Umi berpesan, pertama kepada orang tua untuk memberikan perhatian, kasih sayang dan afeksi kepada anak

“Jadilah model yang baik untuk anak, bekali anak dengan nilai-nilai agama, aturan-aturan yang konsisten di rumah, awasi pergaulan anak, batasi dan awasi anak dalam menggunakan media sosial. Ajarkankan anak pengetahuan mengenai kesehatan seksual,” pesannya.

Lanjutnya, untuk anak muda pilihlah lingkungan dan teman sebaya yang positif, jauhi hal-hal negatif yang bersifat merusak (seks bebas, narkoba, alkohol, dll) 

“Manfaatkan waktu untuk menunjang pendidikan (akademis dan spiritual) serta pengembangan potensi dan bakat dalam diri,” tutupnya.

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved