Kenali Dua Faktor Utama Penyebab Hubungan Asmara Luar Nikah di Kalangan Remaja, Ortu Wajib Tahu!

Faktor eksternal yaitu ruang lingkup pergaulan, kelompok sebaya dan media sosial. Sementara, faktor internal melingkupi keluarga.

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Faiz Iqbal Maulid
Kompas.com
Ilustrasi menikah. Berikut dua faktor utama penyebab hubunga di luar nikah di kalangan remaja. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Ikatan psikolog Klinis Indonesia Wilayah Kalbar, Umi Kalsum beberkan faktor yang dapat mempengaruhi seorang remaja berani melakukan hubungan asmara di luar batas, yakni disebabkan faktor eksternal dan internal.

Faktor eksternal yaitu ruang lingkup pergaulan, kelompok sebaya dan media sosial. Sementara, faktor internal melingkupi keluarga.

Kurangnya edukasi atau pengetahuan tentang kesehatan seksual, kurang pengawasan dari orang tua, norma-norma atau nilai agama minim.

Dan usia-usia purbertas (periode seksual aktif) sehingga kurang kontrol diri, kurangnya informasi atau pelayanan dan bimbingan kesehatan seksual pada remaja.

Sosok orang tua yang sibuk bekerja, sehingga anak kurang akan perhatian, kasih sayang, afeksi. Sehingga kebutuhan itu didapatkan dengan pasangannya.

Menghindari Depresi dengan 5 Cara Ini, Menurut Ahli Psikolog

Kenali Faktor Ambeien yang Sering Muncul Pada Anak Muda, Waspada 5 Kondisi Ini

Kaitannya dengan kasus membuang bayi yang belakangan ini yang sudah beberapa kali terjadi di Kalbar, mereka yang tega membuang bayi, secara mental memang belum siap untuk memiliki anak.

Sehingga membuat mereka tidak lagi berpikir panjang akan dampak yang disebabkan atas apa yang sudah dilakukan. Karena belum siap secara mental, karena alasan moral, takut disalahkan, takut dicemooh, dimarah keluarga. Sehingga mereka sudah tidak lagi memikirkan dampak lainnya, kesehatan dan pelanggaran secara hukum.

Oleh karenanya, agar hal tersebut tidak lagi terulang di tengah masyarakat, pertama kepada orang tua untuk memberikan perhatian, kasih sayang dan afeksi kepada anak.

Jadilah model yang baik untuk anak, bekali anak dengan nilai-nilai agama, aturan-aturan yang konsisten di rumah, awasi pergaulan anak, batasi dan awasi anak dalam menggunakan media sosial. Ajarkankan anak pengetahuan mengenai kesehatan seksual.

Untuk anak muda pilihlah lingkungan dan teman sebaya yang positif, jauhi hal-hal negatif yang bersifat merusak seperti seks bebas, narkoba, alkohol, dan lainnya. Manfaatkan waktu untuk menunjang pendidikan baik akademis dan spiritual, serta pengembangan potensi dan bakat dalam diri.

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved