Launching Program Matching Fund, Untan Pontianak Kembangkan Cara Tingkatkan Hasil Produksi Padi

Program ini dilauching langsung oleh Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek), Prof Nizam didampingi Rektor Univers

Penulis: Anggita Putri | Editor: Faiz Iqbal Maulid
Tribunpontianak/Anggita Putri
Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi yakni Prof Ir Nizam didampingi Rektor Universitas Tanjungpura, Prof Garuda saat melihat pameran dari Fakultas di Untan, di Gedung Konferensi Untan, Senin 5 Desember 2022. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak resmi melaunching diseminasi program Matching Fund Patriot Pangan Nasional tahun 2022, bersama 9 perguruan tinggi lainnya yang merupakan program dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek), di Gedung Konferensi Untan, Senin 5 Desember 2022.

Program ini dilauching langsung oleh Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek), Prof Nizam didampingi Rektor Universitas Tanjungpura, Prof Garuda.

Rektor Untan Pontianak, Prof Garuda Wiko menyampaikan dengan telah di launchingnya program ini, dengan mengangkat tema pangan. Untan bersama 9 perguruan tinggi lainnya akan berusaha dalam mendukung kedaulatan pangan, karena ini merupakan konsosium dari 10 perguruan tinggi tersebut. 

“Untuk Kalbar di Untan memilih untuk bidangnya adalah beras atau padi dalam konteks produksi. Jadi untuk meningkatkan produksi padi untuk mencukupi kebutuhan beras di Kalbar,” ujar Garuda. 

“Kita sudah mendapatkan proposal pembiayaan dari Kemendikbud, yaitu namanya Matching fund proyek Kedai Reka dan sekarang sedang di evaluasi oleh kementerian,” jelasnya.

“Kita bersyukur rekan-rekan kita dari 9 universitas lain dapat hadir didaring maupun luring. Kita berharap dari pendampingan yang kita lakukan di petani itu bisa meningkatkan hasil produksi,” tambahnya.

Untan Pontianak Jadi Tuan Rumah Launching Program Matching Fund Kemdikbudristek

Ia menyampaikan percobaan sudah pernah dilakukan di Kabupaten Tohok untuk produksi padi dengan penggunaan bibit hibrida, kemudian menggunakan pupuk organik yang dicampur juga dengan beberapa persen pupuk kimia. 

“Itu sudah menunjukkan bahwa kita dapat memanen untuk satu hektar lebih dari rata-rata tiga ton per hektar di Kalbar kita sudah bisa menaikkan lebih dari 4 sampai 5 ton,”ungkapnya 

Pada program ini dikatakannya juga melibatkan para mahasiswa, dosen dan dunia usaha. Kolaborasi antara berbagai pihak termasuk birokrasi, kepala dinas, bupati, dan lain sebagainya.

“Kita harapkan ini dapat mendorong perekonomian di Kalbar. Hilirnya adalah kesejahteraan petani, karena meningkatkan produksi itu juga akan mensejahterakan petani sekaligus kita juga memperkenalkan teknologi modern dalam pertanian,” ungkapnya.

Di kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Pertanian Untan, Prof Denah Suswati, menjelaskan kegiatan sudah dilakukan di lapangan dengan pendampingan petani yang pada umumnya sudah dilakukan. 

“Kemudian kami sudah monitoring dan  sudah mendapatkan data dari petani apa saja yang diperlukan oleh masyarakat dan Insyaallah tahun depan program ini akan dilanjutkan. Kita juga harus tetap siap mengirimkan mahasiswa MBKM dari Fakuktas Pertanian,” jelasnya. 

Denah Suswati menyebut pendampingan secara intensif baru kali ini dilakukan, karena biasanya lebih kepada magang dalam waktu satu bulan. Kedepan dikatakannya pada program magang akan diperpanjang sampai satu tahun. 

“Jadi kita akan benar-benar mendampingi petani, dan menggali apa kehendak petani yang penting nantinya bisa meningkatkan produksi padi di Kubu Raya,” ungkapnya.

Bappeda Pontianak Terima Penghargaan dari Rektor Untan

Foto bersama Plt Dirjen Perguruan Tinggi, Riset dan Teknologi, Prof Ir Nizham usai launching diseminasi program Matching Fund Patriot Pangan Nasional tahun 2022, bersama 9 perguruan tinggi lainnya yang merupakan program dari Kembdikbud Ristek, di Gedung Konferensi Untan, Senin 5 Desember 2022.
Foto bersama Plt Dirjen Perguruan Tinggi, Riset dan Teknologi, Prof Ir Nizham usai launching diseminasi program Matching Fund Patriot Pangan Nasional tahun 2022, bersama 9 perguruan tinggi lainnya yang merupakan program dari Kembdikbud Ristek, di Gedung Konferensi Untan, Senin 5 Desember 2022. (Tribunpontianak/Anggita Putri)

Bukan hanya di Kubu Raya saja, tetapi kedepannya akan ke kabupaten yang lain juga, karena memang ada kewajiban pada program MBKM untuk mengirim mahasiwa ke seluruh kabupaten. 

“Tahun ini ada 1.202 mahasiswa Fakultas Pertanian yang melaksanakan kegiatan seperti ini. Tetapi yang bekerjasama dengan konsorsium IPB yang menjadi ketua patriot pangan kita fokuskan di Kabupaten Kubu Raya karena terjangkau, dekat dan bisa di kunjungi setiap saat,” jelasnya.

Sejauh ini diakuinya mendapat respon yang sangat baik dari pada petani, dan mereka berharap kegiatan ini dapat berlanjut. 

“Terutama memang tidak banyak yang bisa kita buat di dua bulan ini tetapi paling tidak kita sudah mengidentifikasi kebutuhan petani itu seperti apa. Paling tidak mereka bisa tambah semangat untuk bertani, dan minimal mahasiswa dapat menularkan ilmu yang mereka dapatkan selama di bangku kuliah untuk melakukan perbaikan pertumbuhan tanaman padi,” ungkapnya.

Selain itu diajarkan juga pembuatan pupuk organi cair untuk meminimalisir untuk penggunaan pupuk kimia, karena seperti yang di ketahui bahwa pupuk kimia ini mahal harganya di pasaran. 

Sehingga mereka (petani) harus pandai-pandai untuk mensubtitusi pupuk kimia itu dengan pupuk organik. Kemudian juga mengajarkan dalam pembuatan pupuk kompos. 

“Alhamdulillah, di lapangan mereka sudah mulai memanfaatkan bahan-bahan sisa tanaman di lapangan untuk menjadi pupuk dan dimanfaatkan kembali untuk pertumbuhan tanaman padi,” pungkasnya.

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved