Komitmen Percepat Akses Air Minum dan Sanitasi, Pemkot Pontianak Teken Kerjasama dengan USAID

"Dalam dokumen RKT ini tersusun kegiatan untuk mempercepat peningkatan kuantitas dan cakupan layanan akses air minum dan sanitasi aman," terangnya.

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Muhammad rokib
Foto saat Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meneken Rencana Kerja Tahunan (RKT) USAID IUWASH sebagai komitmen percepatan akses air minum dan sanitasi aman bekerjasama dengan USAID dan Bappenas. oki 

"Dalam dokumen RKT ini tersusun kegiatan untuk mempercepat peningkatan kuantitas dan cakupan layanan akses air minum dan sanitasi aman," terangnya.

Dia berkata, akses sanitasi dan air minum di Indonesia masih cukup tertinggal. Saat ini target 90 persen di tahun 2024 untuk akses sanitasi, baru mencapai 80 persen. Untuk sanitasi aman bahkan hanya 7 persen, sementara targetnya 15 persen. Angka Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih cukup tinggi 5,69 persen di seluruh Indonesia. Sementara akses air minum target 100 persen layak di tahun 2024, capaian saat ini baru 90 persen. Air minum aman target 15 persen, capaian sekitar 11,8 persen. Air minum perpipaan hanya 19 persen, sementara target 30 persen di tahun 2024.

"Artinya gap-gap ini masih sangat besar, apalagi jika dibandingkan dengan kondisi negara tetangga kita. Untuk itu kita perlu terus mendorong mempercepat pencapaian akses ini termasuk di Kalbar," tutur Tri.

Program IUWASH tangguh ini, lanjutnya, bertujuan membantu pemerintah daerah dari sisi bantuan teknis. Meskipun pihaknya juga berharap bantuan yang lebih besar lagi, misalnya infrastruktur yang memang membutuhkan biaya cukup besar. Namun disamping itu, Tri menegaskan, ada lima aspek yang tidak bisa diabaikan, yakni kebijakan, regulasi, kelembagaan, pembiayaan dan pemicuan masyarakat untuk mengubah perilakunya.

"Kami harap RKT ini didasari informasi kondisi eksisting yang terupdate dan tervalid karena ini akan menjadi kunci dalam merumuskan kegiatan ke depan," katanya.

Sementara itu, Deputy Director, Environment Office, USAID Indonesia, Mark Newton menjelaskan, bahwa USAID merupakan lembaga pembangunan internasional di bawah pemerintah Amerika Serikat.

Katanya, USAID kini sudah lebih dari 70 tahun bermitra dengan negara-negara di seluruh dunia termasuk di Indonesia.

Kehadiran USAID, menurut adalah untuk menjawab tantangan yang menghambat pembangunan seperti tantangan menyediakan layanan air bersih dan sanitasi aman saat iklim berubah.

"USAID hadir menyediakan bantuan teknis untuk mendukung Pemerintah Indonesia mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan menuju masyarakat Indonesia yang tangguh dan demokratis," jelasnya.

Mark menambahkan, setidaknya lebih dari 15 tahun USAID bermitra dengan Pemerintah Indonesia untuk mendampingi 92 kota dan kabupaten meningkatkan akses air minum dan sanitasi bagi hampir 7,6 persen penduduk Indonesia. Pada bulan April 2022, USAID bersama Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program 5 Tahun USAID-Indonesia IUWASH Tangguh.

"Program tersebut akan membantu Pemerintah Indonesia untuk mencapai target RPJMN 2024 dan tujuan pembangunan berkelanjutan untuk 100 persen air minum dan sanitasi aman serta perilaku higienis bagi jutaan penduduk Indonesia yang rentan," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved