Enam Dusun di Kecamatan Galing Terendam Banjir, Aktivitas Warga Lumpuh

Dikatakan Eva, saat ini masih belum ada bantuan dari pihak pemerintah daerah ataupun memantau langsung ke lokasi yang terendam banjir.

Penulis: Imam Maksum | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa/Eva
Sejumlah rumah warga banjir di Dusun Semanas Desa Tempapan Hulu, Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas, Sabtu 12 November 2022. Ist/Eva 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Sebanyak enam dusun di Desa Tempapan Hulu, Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas terendam banjir akibat curah hujan tinggi, Minggu 13 November 2022.

Banjir di enam dusun tersebut bahkan membuat aktivitas masyarakat setempat lumpuh. Seperti aktivitas sekolah yang diliburkan, banjir membuat warga setempat bertahan di rumah masing-masing.

Warga Dusun Semanas, Desa Tempapan Hulu, Eva, mengatakan semenjak hujan hampir sepekan beberapa dusun dilanda banjir di Desa Tempapan Hulu. Bahkan banjir mengakibatkan aktivitas masyarakat lumpuh.

"Enam hari sudah kami dilanda banjir dan masyarakat tidak bisa beraktivitas seperti biasa, saat ini masyarakat hanya bisa bertahan di rumah masing-masing," katanya melalui pesan instan, Minggu 13 November 2022.

Berikan 600 Kilogram Beras, Bupati Sambas Satono Pesankan Warga Galing Bersatu Padu

Wabup Sambas Fahrur Rofi Hadiri Sosialisasi Program Balai Rehabilitasi Yayasan Geratak

Eva mengungkapkan, ketinggian banjir mencapai lutut orang dewasa. Enam dusun, kata Eva lumpuh total akibat banjir di Desa Tempapan Hulu yang disebabkan curah hujan yang tinggi.

"Kedalaman air saat ini mencapai lutut orang dewasa dan kalau untuk Desa Tempapan hulu, di Dusun Semanas, Matang Padu, Daup, Pergi Uwi, Dadau dan sekitarnya," ujarnya.

Dikatakan Eva, saat ini masih belum ada bantuan dari pihak pemerintah daerah ataupun memantau langsung ke lokasi yang terendam banjir.

"Saat ini masih belum ada dari pihak pemerintah maupun pihak terkait yang terjun langsung dan memantau ke lokasi banjir," ungkapnya.

Sampai dengan saat ini, imbuh Eva belum ada tanda-tanda banjir mengalami surut. "Tidak ada tanda air surut, masih belum nampak, apalagi hujan masih terjadi, kemungkinan besar debit air akan bertambah," sambungnya.

Eva berharap pemerintah daerah Kabupaten Sambas maupun pihak yang menanggulangi dampak banjir tersebut bisa memantau langsung ke lokasi banjir.

"Kami berharap pemerintah daerah Kabupaten Sambas dan yang menanggulangi ini dapat terjun langsung memantau lokasi, karena sampai saat ini daerah kami masih terendam banjir," harapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved