Lokal Populer

Tingginya Kebutuhan Guru di Indonesia, Prioritaskan Angkat Guru Honorer Menjadi PPPK

pihaknya berusaha bekerja sama dengan Pemda dan Kemenpan RB agar untuk dapat memprioritaskan guru honorer yang ada di tiap sekolah

Penulis: Ferryanto | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ferryanto
Menteri pendidikan kebudayaan Teknologi dan Riset Indonesia Nadiem Makarim saat berdialog dengan Kepala Sekolah sertu Guru dalam program sekolah penggerak, dialog dilaksanakan di SDN 28 Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Senin 24 Oktober 2022. Tribun Pontianak Ferryanto. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim menyampaikan bahwa pihaknya selalu berusaha memenuhi kebutuhan guru di Indonesia dan berusaha memperjuangkan guru honorer.

"2021, 300 ribu guru honorer diangkat menjadi P3K dan ditahun 2022 mudah mudahan angkanya akan 300 ribu lagi, tetapi mereka hanya bisa menjadi P3K jika Pemdanya mengizinkan formasi yang kita minta, kami tidak bisa mengajukan formasi, Pemda yang mengajukan formasi lalu akhirnya mendapat posisi," ujarnya saat berdialog dengan Kepala Sekolah dan Guru Penggerak se Kota Pontianak dan Kubu Raya di SDN 28 Pontianak Utara, Senin 24 Oktober 2022.

Saat ini pihaknya berusaha bekerja sama dengan Pemda dan Kemenpan RB agar untuk dapat memprioritaskan guru honorer yang ada di tiap sekolah.

Pentingnya Sanitasi yang Bersih Untuk Ciptakan Lingkungan yang Sehat di Masyarakat

Satu diantara wacana yang saat ini sedang dibahas oleh pihaknya berusaha mempercepat dan mengakselerasi guru honorer menjadi guru P3K.

"Target kita di bawah 1 juta, sesuai kebutuhan dan saat ini sudah 600 ribu guru honorer sudah diangkat menjadi P3K, masih ada dua tahun lagi menyelesaikan masalah ini bila kita sepakat dengan Pemda," katanya.

Kebutuhan Guru

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim melaksanakan dialog bersama Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Penggerak di Kota Pontianak dan Kubu Raya.

Dialog tersebut dilaksanakan di SDN 28 Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat,

Pada dialog tersebut, ada diantara Kepala Sekolah Dasar yang menyampaikan bahwa banyak guru honorer di sekolah yang ia pimpin saat ini tidak linear, namun ia menilai kinerja dari para guru tersebut sangat lah baik.

Oleh sebab itu ia menanyakan bagaimana nasib para guru honorer di sekolahnya yang sebelumnya terdapat informasi/ isu bahwa guru yang menjalar di sekolah dasar harus linier yakni lulusan PGSD.

Pertanyaan tersebut pun kemudian dijawab bahwa saat ini untuk guru SD, khususnya guru kelas tidak harus lulusan PGSD atau harus linier, namun dapat pula dari jurusan lain, namun memang harus merupakan lulusan S1 Pendidikan atau D4 Pendidikan.

"Kami selalu berusaha menambah fleksibilitas, hal - hal yang terlalu spesifik atau linier itu yang harus kita pecahkan, sekat - sekat itu yang menambah kerepotan juga dalam sistem, apalagi kebutuhan guru sudah urgent sekarang," ujar Nadiem Makarim.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved